REPUBLIKA.CO.ID, AL RAYYAN -- Inggris datang ke Piala Dunia 2022 Qatar dengan catatan mentereng. The Three Lions menjadi tim Eropa pertama yang mampu melangkah setidaknya hingga babak semifinal di dua turnamen major secara beruntun.
Usai mengakhiri Piala Dunia 2018 di perebutan tempat ketiga, Inggris sukses melaju hingga partai puncak Piala Eropa 2020. Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, pun tidak terlalu banyak melakukan perubahan pemilihan pemain di skuad the Three Lions.
Sejumlah penggawa Inggris di dua turnamen tersebut, seperti Harry Kane, Kyle Walker, hingga Harry Maguire, tetap dipertahankan Southgate di Piala Dunia 2022. Kendati begitu, The Three Lions bukan tanpa keraguan.
Pangkal keraguan ini terletak pada performa minor peringkat kelima FIFA tersebut di pentas UEFA Nations League musim 2022/2023 tersebut. Di fase grup turnamen teranyar bentukan UEFA tersebut, Inggris bahkan tak pernah menang.
Dari enam laga, Harry Kane dkk mengemas tiga kekalahan dan tiga hasil imbang. The Three Lions pun terpuruk di dasar klasemen Grup 3 dan dipastikan terdegradasi ke UEFA Nations League B pada musim depan.
Laju tidak pernah menang dalam enam laga terakhir ini merupakan rekor terburuk penampilan Inggris sejak 1993 silam. The Three Liones punya kesempatan untuk mengakhiri rentetan hasil minor itu sekaligus memberikan impresif meyakinkan di laga perdana penyisihan Grup B Piala Dunia 2022, Senin (21/11/2022) malam WIB.
Di Stadion Khalifa Internasional, Al Rayyan, The Three Lions akan menghadapi salah satu wakil Asia, Iran. Gareth Southgate mengakui, dua laga awal di penyisihan Grup B, termasuk saat menghadapi Iran, akan sangat krusial dalam upaya lolos ke babak 16 besar.
Setelah menghadapi Iran, Inggris akan menghadapi Amerika Serikat. Namun, Southgate mengakui, laga kontra Iran akan memiliki tantangan tersendiri.
''Target kami adalah melangkah ke babak selanjutnya. Jadi, kami harus melihat bagaimana hasil di laga pertama mempengaruhi perjalanan kami. Untuk dua lawan pertama, terutama Iran, kami jarang berhadapan dengan mereka. Ini menjadi tantangan tersendiri,'' ujar Southgate seperti dilansir laman resmi FIFA, belum lama ini.
Laga ini semang sekaligus menjadi duel pertama antara Inggris dan Iran di turnamen major. Tak hanya soal minimnya pengalaman vs Iran, Southgate juga mengalami sedikit keterbatasan dalam pemilihan pemain. Kyle Walker dan James Maddison kemungkinan besar masih absen di laga nanti lantaran belum sepenuhnya bugar.
Kendati begitu, the Three Lions tetap menggenggam status unggulan. Selain peringkat Inggris yang jauh lebih tinggi dalam ranking FIFA, Iran juga tercatat tidak pernah menang saat menghadapi tim-tim asal Eropa.
Tak hanya itu, kendati berhasil lolos ke Piala Dunia untuk ketiga kalinya secara beruntun, tim Melli, julukan Iran, tidak pernah mampu lolos ke fase gugur.
Namun, Iran bukan tanpa peluang. Carloz Queiroz, yang kembali dipercaya menangani Iran, memiliki segudang pengalaman, termasuk saat berkiprah di Inggris bersama klub Manchester United. Pelatih asal Portugal itu mengakui, Inggris merupakan salah satu tim favorit juara di Piala Dunia 2022.
Namun, di Piala Dunia 2022, tim-tim asal Eropa cenderung diperkuat pemain-pemain yang telah kelelahan setelah melakoni jadwal padat di kompetisi domestik dan Eropa.
''Piala Dunia kali ini sedikit berbeda dengan jarak pemulihan yang begitu sempit dan padatnya pertandingan di kompetisi reguler. Jadi, mereka akan datang dengan sedikit kelelahan tanpa punya waktu istirahat yang cukup,'' kata Queiroz seperti dilansir ESPN pekan lalu.