Wagub Sebut Ketahanan Pangan Jateng Masih Harus Digenjot
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menyampaikan strategi Jawa tengah dalam mengendalikan inflasi pada rapat Paripurna, di gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah (Gedung Berlian), Semarang, Rabu (23/11). | Foto: dok. Humas Prov Jateng
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Menghadapi dinamika perekonomian yang terjadi pascapandemi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus berupaya menekan angka inflasi di daerahnya. Berbagai upaya dilakukan agar harga- harga kebutuhan pokok dapat terus stabil.
Koordinasi yang baik antara pemerintah di tingkat provinsi hingga kabupaten/ kota serta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) –disebut-- menjadi kunci untuk meredam inflasi di Jawa Tengah.
Strategi yang dilaksanakan --antara lain—dilakukan dengan menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi hingga komunikasi yang efektif antar pemangku kebijakan.
“Semua ini dilakukan dalam rangka menjaga daya beli masyarakat,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen dalam rapat Paripurna, di gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah (Gedung Berlian), Semarang, Rabu (23/11).
Menurut wagub, Jawa Tengah juga terus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan daya saing, seperti meningkatkan produktivitas sektor lapangan usaha pertanian, industri, UMKM dan pariwisata.
Selain itu juga melakukan upaya untuk mendatangkan investasi ke Jawa Tengah. Pada sektor ketenagakerjaan, Jawa Tengah memberikan fasilitas dan mengoptimalkan aplikasi e-makaryo, serta melakukan revitalisasi balai latihan kerja (BLK).
Upaya lain dilakukan melalui penguatan sustainable livelihood melalui penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan, pelatihan fasilitasi kemudahan akses pembiayaan, pemasaran hingga kemitraan.
Hal ini penting dilakukan dan dipersiapkan Jawa Tengah guna menghadapi tantangan perekonomian di tahun 2023 yang diperkirakan bakal semakin tidak ringan.
Maka prioritas daerah pada tahun 2023 adalah dengan pemantapan pengurangan kemiskinan, melalui penyediaan kebutuhan dasar.
Seperti rumah sehat layak huni, jamban, akses air bersih, listrik murah serta pemenuhan akses pendidikan dan kesehatan yang terjangkau. “Termasuk juga bantuan jaminan sosial bagi fakir miskin non produktif,” tambahnya.
Taj Yasin juga mengapresiasi pandangan fraksi- fraksi di DPRD terhadap kinerja Pemprov Jawa Tengah. Menurutnya, perlu gotong-royong agar berbagai persoalan di masyarakat dapat terselesaikan.
Salah satu fokus sektor yang akan terus digenjot, lanjut wagub, adalah produktivitas pertanian. Pasalnya ketahanan pangan di Jawa Tengah masih harus terus ditingkatkan.
Untuk itu, sinergitas dan peran bersama- sama harus diwujudkan dalam rangka mendorong capaian di bidang pertanian ini. “Kami mohon, kita harus kerja bareng- bareng untuk menyelesaikan semua itu,” tands wagub.