Jumat 25 Nov 2022 16:21 WIB

Banyak Daerah Rawan Bencana, Pemkab Bogor Revisi RTRW

Revisi RTRW agar warga tidak melakukan pembangunan di lokasi rawan bencana kota Bogor

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Tim geologi Universitas Pakuan Bogor mengamati lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi sebanyak 139 warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Kebon Kalapa ke tempat yang lebih aman dari bencana longsor.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Tim geologi Universitas Pakuan Bogor mengamati lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi sebanyak 139 warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Kebon Kalapa ke tempat yang lebih aman dari bencana longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Hal itu dilakukan agar warga tidak melakukan pembangunan di lokasi rawan bencana.

 

Baca Juga

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanuddin, mengatakan Pemkab Bogor juga akan berkoordinasi dengan badan geologi untuk melakukan kajian. “Camat mengusulkan revisi RTRW juga. Jangan sampai daerah bencana dibangun kebablasan. Saya akan minta badan geologi untuk kajian,” ujar Burhanuddin kepada wartawan, Jumat (25/11/2022).

 

Burhanuddin menuturkan, hasil kajian tersebut bisa dijadikan acuan untuk merevisi RTRW. Di samping itu, ia meminta agar kepala dinas terkait tidak mengeluarkan izin pembangunan di lokasi rawan bencana.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan, mengatakan pihaknya telah mendpaatkan peta titik rawan gempa di wilayah Kabupaten Bogor. “Gempa itu bisa dilihat nanti dari gempa kejadian-kejadian yang pernah. Ada tadi peta yang mendatakan titik-titik yang pernah terjadi gempa di Kabupaten Bogor,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement