Jumat 02 Dec 2022 18:02 WIB

Angka HIV/ AIDS Tinggi, Dinkes Tangsel Tambah Tiga Titik Fasilitas Layanan

Belasan fasilitas layanan tersebut tersebar di tujuh kecamatan se-Tangsel.

Rep: Eva Rianti/ Red: Andi Nur Aminah
Tenaga kesehatan melakukan tes HIV atau Voluntary, Counseling and Testing (VCT) kepada seorang warga (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya/wsj.
Tenaga kesehatan melakukan tes HIV atau Voluntary, Counseling and Testing (VCT) kepada seorang warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menambah titik fasilitas layanan untuk penyakit human immunodeficiency virus (HIV)/acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Hal itu seiring dengan tingginya kasus HIV/ AIDS di Tangsel. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, layanan PDP (perawatan dukungan pengobatan, Red) HIV/ AIDS di Kota Tangsel berjumlah 12 fasilitas pelayanan kesehatan. Meliputi empat rumah sakit dan delapan UPTD (unit pelaksana teknis dinas) Puskesmas. Belasan fasilitas layanan tersebut tersebar di tujuh kecamatan se-Tangsel. 

Baca Juga

Allin menyebut akan menambah Jumlah PDP di Tangsel untuk bisa lebih maksimal dalam melakukan penanganan terhadap penyakit HIV/ AIDS. Setidaknya, ada penambahan tiga titik di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Serpong, Pamulang, dan Serpong Utara (Serut). 

"Di akhir tahun ini, Kota Tangsel menambah tiga layanan PDP yaitu UPTD Puskesmas Rawa Buntu, RS Permata Pamulang, dan RSUD Serpong Utara, jadi total 15 layanan PDP di Kota Tangsel," terangnya.  

Mengutip Data Dinas Kesehatan Kota Tangsel, tercatat ada sebanyak 308 kasus HIV/AIDS di Tangsel sepanjang Januari hingga November 2022. Perinciannya, kasus HIV sebanyak 266 kasus dan AIDS sebanyak 42 kasus. 

Allin menyebut, dari ratusan kasus yang terdata tersebut, gender laki-laki adalah yang mendominasinya. Adapun, angka penderita dari gender perempuan tidak sampai 20 persen.

“Kasus HIV/AIDS didominasi oleh laki-laki dengan persentase 81 persen. Kasus HIV/AIDS terbanyak berada pada usia produktif, yaitu 25 hingga 49 tahun," tuturnya. 

Berdasarkan data kumulatif, Allin membeberkan kasus HIV/AIDS Kota Tangsel pada periode 2015 hingga November 2022 sebanyak 1.685 kasus. Perinciannya, jumlah kasus HIV sebanyak 1.460 orang dan kasus AIDS sebanyak 225 orang.

Dengan tinggi kasus HIV/AIDS, Allin berharap adanya fasilitas pelayanan yang cukup memadai, bisa meminimalisasi hingga mengatasi masalah penyakit tersebut. Dia meminta berbagai pihak, terutama masyarakat untuk dapat bersama-sama menurunkan angka HIV/AIDS di Tangsel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement