REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya menyatakan telah menemukan penyebab kematian satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres, Jakarta Barat.
"Tim penyidik bersama tim gabungan ahli kedokteran forensik dan laboratorium forensik sudah menemukan sebab sebab kematian, didukung oleh fakta-fakta yang scientific," kata Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi di Jakarta, Senin (5/12/2022).
Meski demikian, Hengki belum bisa segera mengumumkan hasil investigasi tersebut. Pasalnya, tim penyidik gabungan masih harus menyusun laporan akhir hasil penyelidikan sebelum disampaikan kepada publik. "Menunggu penyusunan laporan akhir dari kedokteran forensik khususnya patologi anatomi dan pemeriksaan dari ahli sosiologi agama," ujarnya.
Dia mengatakan, tim gabungan akan menggelar konferensi pers pengungkapan hasil investigasi pada Jumat (9/12/2022). "Tim penyidik dan ahli bersepakat bahwa rilis akan dilaksanakan pada Jumat sore," kata Hengki.
Penemuan tewasnya satu keluarga itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10/2022) sekitar pukul 18.00 WIB. Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah tersebut.
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang. Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi.
Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan. Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.
Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut. Kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.
Pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus tersebut juga mengungkapkan fakta bahwa ada anggota keluarga tersebut yang telah meninggal sejak Mei 2022, namun tidak dilaporkan.