Rabu , 07 Dec 2022, 10:39 WIB

Pelatih Timnas Spanyol Ungkap Pasukannya Sudah Latihan Menendang 1.000 Penalti

Rep: Frederikus Bata / Red: Gilang Akbar Prambadi
(Dari kiri) Pedri , Carlos Soler, Aymeric Laporte, Alvaro Morata dan Marcos Llorente bereaksi setelah adu penalti pada pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia antara Maroko dan Spanyol, di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Selasa, Desember .6, 2022.
Foto AP/Luca Bruno

(Dari kiri) Pedri , Carlos Soler, Aymeric Laporte, Alvaro Morata dan Marcos Llorente bereaksi setelah adu penalti pada pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia antara Maroko dan Spanyol, di Stadion Education City di Al Rayyan, Qatar, Selasa, Desember .6, 2022.

Tiga penendang Spanyol, gagal menunaikan tugasnya dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, AL RAYYAN -- Petualangan Spanyol di Piala Dunia 2022 terhenti pada babak 16 besar. La Roja gagal melewati adangan Maroko.

Kedua tim bertemu di Education City Stadium, Al Rayyan, dalam duel yang berakhir pada Rabu (7/122022) dini hari WIB. Sepanjang 90 menit, papan skor, menunjukkan angka 0-0. Otomatis laga berlanjut ke perpanjangan waktu.

Baca Juga

Situasi tidak berubah. Alhasil pemenang harus ditentukan melalui adu penalti. Pada sesi tersebut, raksasa Eropa terkapar.

Tiga penendang Spanyol, gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Setelah pertandingan, pelatih La Furia Roja, Luis Enrique bersuara. Sudah lama, ia mengantisipasi hal ini.

Enrique mengaku menugaskan para pemainnya untuk berlatih menendang ribuan penalti sebelum bertolak ke Piala Dunia. "Saya membayangkan mereka telah melakukan pekerjaan rumah mereka. Lebih dari setahun lalu, di salah satu kamp pelatihan di Spanyol, saya memberi tahu mereka harus datang ke sini dengan minimal berlatih 1000 tendangan penalti," kata juru taktik kelahiran Gijon, dikutip dari express.co.uk.

Lantas apakah Sergio Busquets dan rekan-rekan menuruti perintah sang bos? Enrique tidak spesifik menjelaskan hal itu. Ia hanya merasa, jika para pemain baru berlatih penalti saat turnamen berlangsung, situasi jelas berbeda.

"Jika anda menunggu sampai tiba di sini untuk berlatih penalti (itu tidak akan cukup). Ini momen ketegangan maksimum. Waktu untuk menunjukkan keberanian. Anda dapat menembak berdasarkan cara yang anda putuskan, jika anda telah berlatih ribuan kali. Itu menjelaskan banyak hal tentang setiap pemain," ujarnya.

Ia menilai, segala sesuatu bisa dilatih. Bukan hanya teknis menendang. Tapi bagaimana mengelola ketegangan.

Enrique mengakui faktor keberuntungan juga berperan, meskipun sedikit. Penjaga gawang lebih berpengaruh. Dalam konteks duel di Education City Stadium, ia merasa Unai Simon sudah melakukan tugasnya dengan baik.

Kiper Maroko, Yassine Bounou menjadi pahlawan. Ia menepis upaya Carlos Soler dan Busquets. Berikutnya wakil Afrika ini jumpa Portugal di Al Thumama Stadium, Doha, Sabtu (10/12/2022) malam WIB.

Baca juga : Hempaskan Spanyol Via Adu Penalti, Maroko Torehkan Sejarah Baru di Piala Dunia

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
maroko vs spanyol timnas spanyol pelatih spanyol luis enrique piala dunia 2022 sujud syukur pemain maroko piala dunia 2022 qatar world cup 2022 tendangan pinalti timnas maroko
Berita Terpopuler
Berita Lainnya