Selasa , 13 Dec 2022, 06:32 WIB

Timnas Indonesia Harus Terinspirasi dari Keberhasilan Maroko

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi / Red: Gilang Akbar Prambadi
 Kiper Yassine Bounou dari Maroko bereaksi setelah pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia FIFA 2022 antara Maroko dan Portugal di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, 10 Desember 2022.
Foto EPA-EFE/Ali Haider

Kiper Yassine Bounou dari Maroko bereaksi setelah pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia FIFA 2022 antara Maroko dan Portugal di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, 10 Desember 2022.

Pemain-pemain Indonesia diminta banyak bermain di luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional sepak bola Maroko telah mengukir sejarah yang mengejutkan dunia. Tim berjuluk Singa Atlas itu berhasil menjadi tim Afrika pertama yang tembus ke semifinal Piala Dunia setelah menaklukkan Portugal di Al Thumama Stadium, Sabtu (10/12) malam WIB. Gol semata wayang Youssef En-Nesyri pada menit ke-42 menjadi penentu pertandingan. 

Maroko memulai perjalanan mereka di fase grup yang cukup sulit bersama Kroasia, Belgia dan Kanada. Tapi tim asuhan Walid Reragui justru lolos sebagai juara Grup F ke babak 16 besar dengan dua kemenangan dan satu kali imbang. Selanjutnya, mereka menaklukkan Spanyol melalui adu penalti setelah bermain 120 menit tanpa gol. Kiper Maroko Yassine Bounou menjadi salah satu pemain kunci dengan hanya kebobolan satu gol sejauh ini.

Baca Juga

Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni mengakui Maroko menjadi kuda hitam di Piala Dunia 2022 Qatar ini. Menurutnya Maroko telah menghadapi kesulitan sejak di fase grup ketika harus berhadapan dengan tim seperti Kroasia dan Belgia. Dia menilai yang menjadi kunci keberhasilan Singa Atlas adalah materi pemain yang sebagian besar bermain di Eropa dan klub-klub elite lainnya.

"Jadi memang tidak bisa dihindari fakta bahwa mereka ini, meskipun peringkat FIFA nya cukup rendah (ke-22) dan sebagai negara tidak cukup dikenal, mereka punya materi pemain yang bagus, tidak kalah dengan pemain-pemain dari tim lain," kata Kusnaeni saat dihubungi Republika, kemarin.