SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID — Kehadiran restoran Karen's Dinner, bekerjasama dengan Bengkel Burger di Jakarta, menjadi ramai diperbincangkan, khususnya di jagat maya, baru-baru ini. Kerjasama tersebut diumumkan sejak November lalu.
Pelayanan restoran dinilai kontroversi dan mengundang banyak kritik dari warganet. Meski begitu, tak sedikit yang menganggap riuhnya media sosial yang menyorot pelayanan identik ‘kasar’ di sana, menjadi tanda berhasilnya strategi marketing restoran.
“Se-Indonesia kesal sama Karen’s Diner. Means the concept of the restaurant is working succesfully,” tulis akun Twitter Komandan Kompi, dikutip dari unggahan TikTok Bengkel Burger, Senin (19/12/2022).
Akun @aqsalm12 menulis terbukti bahwa eksekusi Karen’s Diner berhasil dan sesuai pasar. Saat ini restoran tersebut telah dibicarakan semua kalangan di media sosial.
“Mereka tahu tipikal orang Indonesia suka adu mulut dan cari keributan makannya dikasih wadah oleh mereka supaya pengunjungnya ramai,” tulis akun tersebut, dikutip dari unggahan video yang sama.
Satu lagi warganet yang menyebut marketing Karen’s Diner berhasil adalah akun Kopi Pait. Menurutnya, konsep yang dibawa telah menyedot perhatian publik. “Banyak yang bahas jadinya,” kata dia.
Sementara itu, dipantau dari akun Instagram Bengkel Burger Jakarta, memang banyak warganet yang mengkritik konsep restoran. Alih-alih klarifikasi, Bengkel Burger, menyematkan ‘pin’ pada unggahannya terkait konsep restoran yang memang demikian adanya.
“Peringatan, Anda memasuki tempat yang dijelaskan oleh media murdoch sebagai ‘sangat berbahaya’,” demikian tulisan awal dalam postingan tersebut.
Tulisan tersebut juga sekaligus memperingatkan kemungkinan akan ada ‘ucapan-ucapan’ yang kuat dalam pengalaman makan di restoran. Pengunjung bisa menghubungi manajer jika hendak membahas masalah tertentu. “Dan kami berharap tidak pernah melihat Anda lagi” lanjut tulisan tersebut.
Karen's Diner adalah rangkaian restoran bekonsep asal Australia. Restoran mengiklankan pengalaman bersantap yang sengaja tidak menyenangkan, dan staf diperintahkan untuk menghina pelanggan selama makan. Nama restoran ini berasal dari istilah slang internet Karen, yang digunakan untuk menggambarkan wanita sok suci yang sangat kasar.
Jaringan ini didirikan di Sydney, Australia pada tahun 2021 oleh Aden Levin dan James Farrell. Restoran ini awalnya direncanakan menjadi restoran pop-up enam bulan di World Square. Konsep restoran awalnya mendapat tanggapan beragam, menimbulkan kekhawatiran tentang lingkungan saling menghina yang dapat membuat karyawan dilecehkan oleh pelanggan. Namun, pelanggan dan staf dilarang menggunakan hinaan berdasarkan rasisme, seksisme, atau homofobia. Santi Sopia