Inisiatif Jateng Wujudkan BRIDA Diapresisi BRIN
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyerahkan penghargaan Pemetaan Daya Saing Daerah (PDSD) di gedung Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jawa tengah, di Semarang, Senin (19/12). | Foto: foto: Humas Prov Jateng
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang telah membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).
Karena Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang telah membentuk BRIDA dan juga dinilai paling aktif dalam melakukan koordinasi dengan level pemerintahan kabupaten/ kota yang ada di bawahnya.
“Ini menjadi salah satu bukti, dimana pengukuran indeks daya saing itu dikontrol atau dikoordinasi Pemprov Jawa Tengah,” ungkap Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) BRIN, Dr Yopi, saat menghadiri acara Penghargaan Pemetaan Daya Saing Daerah (PDSD), di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jawa tengah, di Semarang, Senin (19/12).
Menurut Yopi, ini merupakan salah satu langkah yang luar biasa, karena banyak sekali pemerintah daerah yang belum melakukan proses pengukuran indeks daya saing seperti di Jawa Tengah ini.
BRIN sendiri, lanjutnya, juga tengah membahas penguatan indikator yang disesuaikan dengan kondisi Provinsi Jawa Tengah. Sehingga, pemetaan daya saing tersebut nantinya bakal menjadi kekhasan yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Tengah.
“Kami berharap, apa yang telah dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah ini –nantinya—juga bisa direplikasi oleh daerah- daerah lain di Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, dalam cara ini Pemprov Jawa Tengah memberikan penghargaan Pemetaan Daya Saing Daerah (PDSD) kepada 14 kabupaten/ kota terbaik dari berbagai kategori, masing- masing kategori sumber daya manusia, kategori faktor penguat, kategori ekosistem inovasi dan kategori pasar.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dengan rincian, Kategori Sumber Daya Manusia (peringkat satu hingga tiga berturut – turut) diberikan kepada Kota Salatiga, Kota Magelang dan Kabupaten Kendal.
Untuk Kategori Faktor Penguat, masing- masing diberikan kepada tiga daerah dengan urutan Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Semarang.
Sedangkan Kategori Ekosistem Inovasi, diberikan kepada Kabupaten Temanggung di peringkat pertama, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Magelang di peringkat kedua dan ketiga.
Kemudian untuk Kategori Pasar, diberikan Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo dan Kabpaten Rembang. Untuk juara umum PDSD, tingkat Kabupaten diberikan kepada Sragen dan tingkat Kota diberikan kepada Kota Semarang.
Selain itu, tiga kabupaten/ kota juga menerima penghargaan dengan predikat Buku Laporan terbaik, yakni Kabupaten Karanganyar (juara 1), Kabupaten Boyolali (juara 2) dan Kota Tegal (juara 3).
Dalam kesempatan ini, Wagub Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyampaikan, penghargaan yang diterima, diharapkan bisa semakin memotivasi daerah untuk membenahi semua sektor yang berdampak positif pada meningkatnya daya saing daerah.
Hasil penilaian PDSD itu bukan hanya menempatkan daerah mana saja yang memiliki daya saing tinggi, namun juga bermanfaat untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Kemampuan daya saing suatu daerah, lanjutnya, menjadi salah satu parameter dalam konsep pembangunan daerah berkelanjutan. “Maka semakin tinggi tingkat daya saing suatu daerah, diharapkan akan semakin mempercepat kemampuan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” tegas Taj Yasin.