REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin Andi Amran Sulaiman memberikan beasiswa kepada Muhammad Alif Saputra Haswan. Ia adalah anak pertama dari korban Masyita yang meninggal dunia atas insiden kecelakaan tarik tambang massal di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami ingin meringankan beban, dan wujud tanggung jawab moril sebagai IKA Unhas. Tetap lanjutkan pendidikan. Nak, kalau ada masalah sampaikan kepada kakak-kakak mu di Unhas," kata Amran Sulaiman di sela pelantikan pengurus IKA Unhas Sulsel di hotel Four Point by Sheraton, Makassar Senin (19/12/2022) malam.
Sebagai bentuk tanggung jawab moril kepada keluarga korban, IKA Unhas memberikan beasiswa sebesar Rp 50 juta tersebut kepada anak-anak almarhumah.
Almarhumah Masyita diketahui Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini yang ikut sebagai peserta tarik tambang massal dalam agenda rangkaian dari pelantikan pengurus IKA Unhas wilayah Sulsel pada Ahad (18/12/2022). Mantan Menteri Pertanian ini juga mengajak para alumni Unhas untuk memerhatikan anak-anak korban. Ia pun membuka peluang pekerjaan kepada anak-anak almarhumah.
"Ini anak kita, kita harus mengemban tanggung jawab kedua orang tuanya. Ini kecelakaan murni, setiap detik adalah takdir. Ajal, jodoh, rezeki, dan nasib itu adalah hak prerogratif Allah. Tidak ada yang bisa memundurkan satu detik pun," ucap dia menekankan.
Sementara itu, Ketua IKA Unhas Wilayah Sulsel Moh Ramdhan Pomanto bersama pengurusnya periode 2022-2026 usai dilantik mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan almarhumah Masyita. "Kemarin telah berpulang salah satu peserta silaturahmi akbar even tarik tambang, yang begitu berdedikasi dan tadi baru saja dikebumikan. "Marilah kita bersama-sama menundukkan kepala mendoakan almarhumah," kata pria disapa akrab Danny Pomanto membimbing di sela acara pelantikan.