Selasa 20 Dec 2022 20:31 WIB

Perspektif Ibu, Istri, dan Anak Perempuan dalam Cek Toko Sebelah 2

Cek Toko Sebelah 2 lebih feminin, mengangkat perspektif perempuan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Partner
.
Foto: network /Rahma Sulistya
.

Cuplikan adegan trailer Cek Toko Sebelah 2. Dok Starvision
Cuplikan adegan trailer Cek Toko Sebelah 2. Dok Starvision

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID— Cek Toko Sebelah 2 akan terasa berbeda dibanding film pertamanya. Penulis Skenario Meira Anastasia diberi keleluasaan untuk mengangkat perspektif perempuan, tak tanggung-tanggung, ia menumpahkan pandangan dari sisi tiga peran perempuan yakni sebagai ibu, istri, dan anak perempuan.

Maya Hasan didapuk berperan sebagai Agnes, seorang ibu dan single parent yang memiliki kekayaan, namun selalu dihantui rasa trauma masa lalu. Perceraian akibat sang suami selingkuh, membawanya pada sikap yang sangat mengontrol anak perempuannya.

Ia selalu mengatur semua yang hendak dikerjakan anaknya, seolah ia paling tahu yang terbaik. Tanpa ia sadari, anaknya mulai merasa muak dan justru malah merasa sakit hati yang hanya bisa dipendamnya.

Anaknya adalah Natalie, diperankan oleh Laura Basuki. Ia sangat menghormati ibunya hingga pada satu titik, ibunya terlalu ikut campur dalam salah satu hal sakral yang hendak diarunginya, menikah. Padahal, seharusnya pernikahan itu ditentukan olehnya bersama sang kekasih.

Sebagai seorang anak perempuan yang dituntut untuk manut, akhirnya Natalie pun berontak, sebab setiap anak berhak berbicara jika orang tua melakukan hal yang tidak benar. Jika dipendam, ini akan berdampak pada diri si anak ketika menjadi seorang istri.

“Aku dimudahkan dengan skrip yang sudah mengalir begitu enaknya, otomatis mengurangi beban aku sebagai pemain. Dan tinggal ngikutin skenario, menggali ulang, dan memikirkan detail-detailnya,” kata Laura Basuki dalam press screening Cek Toko Sebelah 2 di XXI Epicentrum Jakarta, Senin (19/12/2022).

Trauma akibat tidak harmonisnya orang tua dirasakan oleh Ayu yang diperankan oleh Adinia Wirasti, seorang istri dengan latar belakang kelam karena ia lahir dari ‘kecelakaan’ kedua orang tuanya. Ayahnya anak band dan jarang pulang, bahkan jika di rumah, kedua orang tuanya hanya bertengkar.

Sampai pada di satu titik, ayahnya pergi begitu saja melepas tanggung jawabnya, dan itu menorehkan trauma hingga berpuluh tahun lamanya. Akibatnya, Ayu menolak untuk punya anak karena khawatir tidak bisa menjadi ibu yang baik.

“Karena ceritanya sudah matang dan kaya, saya hanya perlu fokus pada apa yang karakternya sedang alami, lalu merespon itu. Ketika yang dialami isunya cukup mendalam dan kita percaya, itu (emosinya) udah ada dengan sendirinya,” ujar Adinia Wirasti dalam kesempatan yang sama.

Dari pernyataan para pemain yang mengaku sudah menerima skrip matang hingga bisa meresapinya, ini berarti Meira memang sudah mempersiapkan sedemikian rupa isu yang berkaitan dengan perempuan. Serta berharap penonton Cek Toko Sebelah 2 bisa menerima perspektif ini.

Meski ceritanya sangat feminin, ini bukan sebuah kampanye feminisme. Karena dari semua sikap para karakter perempuan yang sekeras baja ini, ternyata mereka memiliki hal tak terduga, dan itu dapat disaksikan di bioskop mulai 22 Desember 2022.

sumber : https://senandika.republika.co.id/posts/193661/perspektif-ibu-istri-dan-anak-perempuan-dalam-cek-toko-sebelah-2
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement