REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wilayah Malang Raya kembali diguncang gempa pada Rabu (21/12/2022) pukul 01.05 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4,8.
Kepala Stageof Sleman, Setyoajie Prayoedhie dalam laporan resminya mengatakan, episenter gempa bumi terletak di laut pada jarak 84 kilometer (km) arah barat daya Malang, Jawa Timur (Jatim). "Dan pada kedalaman 29 kilometer," kata dia.
Menurut Setyoajie, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Hal ini apabila dilihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempa ini terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.
Pada umumnya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Trenggalek, Karangkates Malang, Blitar II-III MMI. Dengan kata lain, getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa getaran seakan ada truk berlalu.
Selanjutnya, wilayah Tempursari, Pronojiwo, Pasirian Lumajang II MMI. Hal ini berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Setyoajie memastikan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dengan adanya gempa ini, dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selanjutnya, masyarakat diharapkan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. "Ataupun memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," jelasnya.