Gedung Pemprov Jatim Digeledah KPK, Khofifah: Harus Kita Hormati
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjalan keluar usai melakukan penggeledahan di Gedung DPRD Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/12/2022). KPK melakukan penggeledahan lanjutan di Gedung DPRD Jawa Timur pascapenangkapan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur 2019-2024 Sahat Tua Simanjuntak dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa suap pengelolaan dana hibah Provinsi Jawa Timur. | Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah ruangan di Gedung Pemprov Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (21/12). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, penggeledahan tersebut merupakan bagian dari proses yang harus dihormati. Pemprov Jatim, kata Khofifah, siap menyiapkan data sesuai kebutuhan KPK.
"Itu bagian dari proses yang harus kita menghormati semuanya. Pokoke pemprov akan menyiapkan data sesuai dengan yang dibutuhkan KPK," kata Khofifah.
Penyidik KPK mulai melakukan penggeledahan di gedung Pemprov Jatim sekitar pukul 11.00 WIB. Di antara ruangan yang dimasuki penyidik KPK adalah ruang kerja Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono. Ruang kerja Khofifah juga tak luput dari penggeledahan yang dilakukan penyidik.
Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono pun membenarkan terkait penggeledahan tersebut. Meskipun demikian, ia membantah jika dirinya diperiksa penyidik KPK. "Oh enggak, saya nggak diperiksa (KPK). Ruangan saya di depan dipakai untuk sekretariat, dipakai untuk mereka (penyidik KPK)" ujar Adhy.
Penggeledahan yang dilakukan di gedung Pemprov Jatim tak lain merupakan pengembangan dari penangkapan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simandjuntak. Dalam kasus ini, KPK resmi menetapkan empat orang sebagai tersangka atas dugaan penerimaan suap dalam pengelolaan dana hibah di Provinsi Jawa Timur.
Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simandjuntak, staf ahli Sahat berinisial RS, Kepala Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, sekaligus Koordinator Kelompok Masyarakat (Pokmas) berinisial AH, dan Koordinator Lapangan Pokmas berinisial IW.