Ahad 01 Jan 2023 16:36 WIB

Inflasi 2022 Diprediksi Tembus 5,5 Persen

Faktor utama yang harus diwaspadai yaitu energi dan pangan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang telur ayam melayani pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (7/11/2022). Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah memperkirakan, angka inflasi akan berkisar 5,3 persen sampai 5,5 persen year on year (yoy) per Desember 2022.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pedagang telur ayam melayani pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Senin (7/11/2022). Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah memperkirakan, angka inflasi akan berkisar 5,3 persen sampai 5,5 persen year on year (yoy) per Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah memperkirakan, angka inflasi akan berkisar 5,3 persen sampai 5,5 persen year on year (yoy) per Desember 2022. Hal itu utamanya dipicu oleh kenaikan harga transportasi, makanan, dan minuman jelang serta selama Natal dan tahun baru.

"Inflasi volatile foods dan inflasi inti diperkirakan lebih tinggi daripada sebelumnya," ujar Piter kepada Republika, Ahad (1/1/2023).

Di tengah suasana Natal dan tahun baru, kata dia, biasanya dipengaruhi oleh komoditas pangan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur yang mengalami kenaikan harga, sehingga berkontribusi terhadap kenaikan inflasi. Meski begitu, lanjutnya, inflasi pada 2022 walau meningkat cukup tinggi tapi tidak setinggi yang ditakutkan ketika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Cukup terkendali, apresiasi untuk keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia," ujar dia.

Untuk tahun ini, sambungnya, inflasi akan tetap tinggi. Faktor utama yang harus diwaspadai, kata dia, yaitu energi dan pangan.

"Pasokan global masih terganggu oleh gejolak geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina. Hanya saja, saya perkirakan inflasi tidak akan lebih tinggi dibandingkan inflasi 2022," tutur Piter.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Badan Pusat Statistik (@bps_statistics)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sempat memperkirakan tingkat inflasi di dalam negeri akan mencapai 6,3 persen pada akhir 2022. Meski begitu, proyeksi tersebut terus diturunkan menjadi sekitar 5,6 persen.

Tingkat inflasi pada November 2022 sebesar 5,42 persen secara year on year (yoy). Angka itu lebih rendah dibandingkan pada Oktober 2022 yang tercatat 5,71 persen (yoy).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement