REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah video di kanal Youtube menampilkan hujan es dengan kabar bahwa kejadian tersebut sampai mengakibatkan kerusakan aset-aset di DKI Jakarta. Rupanya video tersebut adalah hoax karena merupakan hasil suntingan.
BPBD DKI Jakarta memastikan tidak ada objek yang terkena dampak dari hujan es tersebut. Memang, hujan es sempat terjadi hanya di beberapa wilayah di Jakarta Selatan pada pertengahan Desember 2022.
“Hingga saat ini terpantau nihil, belum ada yang lapor (kerusakan),” kata Michael Sitanggang selaku Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan, dikutip dari Instagram Stories BPBD DKI Jakarta bersama @jalahoaks, Kamis (1/5/2022).
Disebutkan bahwa hujan es terpantau pernah terjadi di wilayah Tebet dan Kalibata. Namun fenomena tersebut tidak sampai menimbulkan kerusakan seperti yang digambarkan dalam video hoaks.
Video hoaks itu sudah ditonton lebih dari 24 ribu kali di Youtube. Video menunjukan suasana kota yang mencekam akibat badai hujan es. Namun setelah ditelusuri, video itu ternyata merupakan suntingan dari berita Kompas TV pada 2018 lalu. Narasi yang dibuat dalam video tersebut juga diketahui berasal dari berita sejumlah media daring.
Dilansir dari laman BMKG, fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yg biasa terjadi. Kejadiannya berupa hujan lebat, es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat. Umumnya itu lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik dari kemarau ke hujan atau sebaliknya.
Indikasi terjadinya hujan es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat Satu hari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00. Kemudian disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara.