Senin 16 Jan 2023 21:02 WIB

Peringatan Nabi Muhammad SAW untuk Mereka yang Suka Mengemis

Nabi Muhammad ingatkan tentang nasib pengemis di akhirat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Peringatan Nabi Muhammad SAW untuk Mereka yang Suka Mengemis. Foto:  Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Peringatan Nabi Muhammad SAW untuk Mereka yang Suka Mengemis. Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Saat ini sedang viral pengemis online di TikTok dengan isi konten aneh yang mengernyitkan dahi banyak orang yang menontonnya. Lantas bagaimana pandangan Islam tentang pengemis?

Apakah Islam membolehkan seseorang menjadi pengemis? Bagaimana pun, mengemis adalah perbuatan yang merusak harga diri mempermalukan diri sendiri dan bahkan masyarakat.

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika seseorang meminta-minta (mengemis) pada manusia, ia akan datang pada Hari Kiamat tanpa memiliki sekerat daging di wajahnya." (HR Bukhari dan Muslim)

Orang yang mengemis berarti dia telah kehilangan martabatnya di dunia. Dan Islam, sangat menjaga harkat dan martabat manusia agar tidak terjebak pada sesuatu yang hina dan mempermalukan diri. Mengemis juga bertentangan dengan harkat kemanusiaan yang telah Allah SWT tetapkan bagi manusia.

Sebab, manusia adalah makhluk yang mulia dengan perolehan rezeki yang baik.

Allah SWT berfirman, "Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna." (QS Al Isra ayat 70)

Karena itu, Islam melarang perbuatan mengemis bagi setiap orang yang memiliki cukup harta atau kemampuan untuk bekerja memperoleh rezeki dengan cara yang tentunya mulia.

Ulama al-Syibromalisi (wafat 1087 H) menjelaskan, ketika seseorang menunjukkan kemiskinan, maka apa yang diperolehnya dari kemiskinan itu tidak akan dia dapatkan. Sebab, ia mengambil tanpa izin pemiliknya

Nabi Muhammad SAW juga telah memperingatkan, dengan bersabda, "Siapa yang meminta-minta kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbanyak kekayaan, sungguh dia telah meminta bara api. Terserah kepadanya, apakah ia akan mengumpulkan sedikit atau memperbanyaknya." (HR Muslim)

Karena itu, mengemis atau meminta-minta adalah perbuatan hina dan buruk. Uang yang diperoleh dari hasil mengemis, lalu digunakan untuk anak-anaknya, maka tindakan tersebut tidak dibenarkan, karena uang yang didapatkannya adalah uang haram.

Apalagi sampai ada orang tua yang sengaja mengirim anak-anaknya ke jalanan untuk mengemis kepada para pengemudi yang melintas. Tanpa alas kaki, berpakaian lusuh dan semacamnya hanya untuk menggugah perasaan orang-orang hingga akhirnya turut berempati dengan memberikannya uang.

Nabi Muhammad SAW berpesan kepada segenap umat Muslim untuk selalu gigih dalam menjalani kehidupan agar bisa meraih sesuatu dari hasil usahanya sendiri.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari apa yang ia makan, yang berasal dari hasil usaha tangannya (sendiri). Dan sungguh Nabi Daud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri)." (HR Bukhari)

Sumber

https://www.aliftaa.jo/Article.aspx?ArticleId=220#.Y8ULKXZBzIV

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement