Suspek Campak Alami Peningkatan, Dinkes Boyolali Minta Segera Imunisasi
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Penyakit campak | Foto: Republika
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali menemukan kenaikan signifikan suspek campak. Setidaknya terdapat 15 suspek campak yang dialami anak-anak.
Menurut data per 19 Januari 2023, Dinkes Boyolali sudah menemukan 20 suspek campak. Sebanyak 15 di antaranya adalah anak-anak dengan rentang usia dari 1-12 tahun.
Suspek campak paling banyak pada usia 1-6 tahun. Sedangkan temuan suspek tersebut berada di sembilan puskesmas, dua rumah sakit, dan dari temuan Dinkes sendiri. Bahkan ada lima temuan kasus dari rentang usia 19-45 tahun.
"Semua kasus masih menunggu hasil laboratorium. Jadi keseluruhan spesimen masih menunggu hasil pemeriksaan dari BLK Yogyakarta," kata Puji melalui pesan singkat ketika dihubungi, Sabtu (21/1/2023).
Dibandingkan dengan dua tahun lalu, Puji mengatakan ada peningkatan jika dilihat secara angka. Pada 2021 hanya ada dua suspek campak pada anak di bawah usia 13 tahun.
Tahun 2022 ada temuan sembilan suspek dengan kategori usia di bawah 13 tahun. Empat di antaranya dinyatakan positif dan sisanya sedang menunggu hasil lab.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang baru menyentuh awal bulan, suspek campak pada anak terbilang tinggi. Oleh karena itu Dinkes mengimbau agar para orang tua segera mengimunisasi anaknya di Puskesmas yang ada.
"Yang belum melaksanakan imunisasi dasar lengkap untuk segera ke Puskesmas terdekat untuk menyesuaikan jadwal imunisasi," katanya
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini