Bupati Sleman Ajak Anggota PPS Tingkatkan Kolaborasi pada Pemilu 2024
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menghadiri pelantikan Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilihan Umum 2024, Selasa (24/1). | Foto: Dok Humas Pemkab Sleman
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menghadiri pelantikan Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilihan Umum 2024, Selasa (24/1/2023). Dalam sambutannya, Kustini menyampaikan ucapan selamat kepada PPS yang telah terpilih.
Kustini juga memberikan arahan, agar panitia dapat terus menanamkan motivasi diri untuk amanah dalam menjalankan tugas. Selain itu dirinya juga mengingatkan perlunya berkolaborasi dengan seluruh jajaran yang terlibat.
"Dengan pengalaman yang saudara miliki, baik itu yang sudah senior maupun junior, silakan untuk berkolaborasi. Yang senior bisa memberikan pengalaman, yang baru terlibat bisa memberikan inovasi, terutama dengan pemanfaatan teknologi,” kata Kustini, Selasa.
Kustini juga mengimbau agar panitia terpilih tidak mudah terprovokasi hal-hal negatif. Di tengah era informasi yang begitu cepat, panitia harus bijak dan kreatif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat agar proses pemilihan umum di tahun 2024 mendatang dapat berjalan secara sehat.
Sementara itu Ketua KPU Kabupaten Sleman, Trapsi Haryadi melaporkan, terdapat 488 anggota PPS terlantik yang terdiri dari 258 orang sebagai calon terpilih dan 230 orang yang sebagai calon pengganti antarwaktu. Keseluruhan panitia merupakan perwakilan dari 17 Kapanewon yang ada di Sleman.
Trapsi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sleman yang telah memberikan dukungan dan mendampingi hingga saat ini.
"Kami KPU Sleman mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman atas dukungan yang telah diberikan. Dan kepada teman-teman yang dilantik, saya ucapkan selamat, dan mari kita bekerja bersama-sama," ucapnya.
Trapsi mengajak para anggota PPS yang sudah dilantik untuk bekerja berdasarkan data, bukan berdasarkan kebiasaan. Dengan begitu, diharapkan proses pemilu mendatang dapat berjalan secara bersih, efektif, dan tuntas. "Mari kita kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas secara bersama-sama," ajak Trapsi.