ATF 2023, Menparekraf Harap Travex Juga Promosikan Industri UMKM
Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
ASEAN Tourism Forum | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Travel Exchange (Travex) menjadi salah satu agenda utama ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang diselenggarakan pada 3-5 Februari 2023, di Jogja Expo Center (JEC). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, berharap melalui Travex nantinya tidak saja menampilkan dan mempromosikan destinasi pariwisata, tetapi juga keberagaman industri UMKM serta ekonomi kreatifnya.
"Semua ini pantas untuk ditampilkan di momen yang begitu berharga seperti saat ini, apalagi kita memiliki berbagai kekayaan ragam destinasi dan produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif dari berbagai penjuru nusantara," kata Sandiaga, Rabu (1/2/2023).
Travex merupakan forum bisnis bagi para pelaku usaha pariwisata antara negara ASEAN. Sejumlah program di Travex pun menjadi agenda penting bagi industri pariwisata dan masyarakat selama ATF 2023. Di antaranya sesi B2B exhibitor dan seller yang terdiri dari ASEAN NTOs, ASEAN Tourism Industries, Travel and Tourism Hospitality Industries, hotels & accommodation industries, TA/TO, serta pelaku MICE.
"Jadi, TRAVEX ini berupa bursa pariwisata yang mempertemukan sesama pelaku usaha pariwisata selaku buyers dan sellers," ujarnya.
Ada juga sesi B2C yang menjadi tempat transaksi langsung antara business kepada customer melalui Pameran Pariwisata Indonesia, Festival Kuliner, dan Pameran UMKM Ekonomi Kreatif. Sesi B2C ini merupakan catatan sejarah karena merupakan yang pertama dalam sejarah ATF.
Untuk menggairahkan penjualan, diadakan pula program promo gratis ongkir. Produk-produk di pameran ini bisa dikirim ke seluruh ASEAN tanpa biaya. Hal lain yang berbeda adalah, ATF tahun ini juga akan menghadirkan pameran seni.
Sejumlah lukisan dan patung karya seniman Indonesia dipamerkan ke peserta internasional. Travex menghadirkan 157 penjual dan 136 pembeli. Pembeli berasal dari 29 negara di antaranya sembilan negara ASEAN, enam negara Asia, sembilan negara Eropa, lima negara Timur Tengah, satu negara Amerika Utara, dan Australia.
Tema yang diusung pada ATF kali ini adalah ASEAN: A Journey to Wonderful Destinations. Tema ini, paparnya, merepresentasikan harapan utama dari sektor pariwisata dalam mengembangkan destinasi wisata utama regional dan internasional.
Serta memperkuat posisi ASEAN sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Penyelenggaraan ATF 2023 ini juga menandakan kali kedua Yogyakarta menjadi tuan rumah ATF setelah sebelumnya pernah dilakukan pada 2002.
"Kesuksesan ATF ini akan menjadi kunci pengembangan pariwisata di negara ASEAN ke depan. Dan menjadi momentum strategis untuk dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara sehingga target 7,4 juta kunjungan di 2023 bisa kita capai," kata Sandiaga.