Jumat 03 Feb 2023 01:19 WIB

Gus Yahya Akan Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Kalijaga

Gus Yahya akan mendapatkan doktor honoris causa karena perannya dalam hubungan antar agama

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Partner
.
Foto: network /Rahmat Fajar
.

Ketum<a href= PBNU Gus Yahya (dok. wikipedia)" />
Ketum PBNU Gus Yahya (dok. wikipedia)

NYANTRI--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf akan mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 13 Februari 2023. Selain Gus Yahya, UIN Sunan Kalijaga juga akan memberikan gelar tersebut kepada Ketua PP Muhammadiyah Periode 2005-2010, dr Sudibyo Markus dan Paus Fransiskus yang didelegasikan kepada Kardinal Miquel Angel Ayuso Guixot yang merupakan Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin menjelaskan pemberian gelar tersebut atas perannya sejak sebelum menjadi ketum PBNU. Menurutnya saat menjabat ketum PBNU, dia mengadakan acara R20 di Bali dan Yogyakarta.

“Menghadirkan banyak tokoh agama dunia berbagi tentang pengalamannya bagaimana memimpin umat,” kata Prof Al Makin.

Baca Juga: https://nyantri.republika.co.id/posts/199840/muhammadiyah-nilai-nu-bisa-jadi-pemain-utama-penentu-masa-depan-umat-dan-bangsa

Kemudian alasan pemberikan doktor honoris causa kepada Sudibyo Markus berdasarkan perannya dalam banyak kegiatan relasi antar iman humanitarian, kegiatan internasional, kemanusiaan dan perannya yang peling terkenal adalah perdamaian antara pemerintah Filipina dengan kelompok Islam Moro. Perannya di Muhammadiyah juga besar sehingga pantas mendapatkan penghargaan tersebut.

“Dan itu merupakan penugasan dari ketua umum Prof KH Haedar Nashir,” ujarnya.


Sementara Paus Fransiskus adalah pemimpin umat yang berhati lembut, mampu berkomunikasi kepada semua umat serta sikapnya tidak membedakan ras dan etnis.

Al Makin mengatakan pemberian penghargaan kepada tiga pemimpin umat beragama di Indonesia tersebut merupakan komitmen UIN Sunan Kalijaga untuk menjadikan kampus ini tempat yang nyaman bagi semua umat beragama, etnis, budaya dan tradisi. Selain itu, UIN Sunan Kalijaga juga ingin menunjukkan komitmennya dalam isu keragaman, dialog antar iman serta mendorong peran Indonesia lebih aktif sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.

Al Makin berharap dunia dapat melirik Indonesia jika bicara tentang Keislaman sehingga tidak hanya merujuk kepada negara Arab dan Timur Tengah. Pasalnya di Indonesia terdapat dua Ormas Islam besar yakni NU dan Muhamaddiyah.

“Katolik, NU, Muhamadiyah merupakan pilar bangsa, pantas untuk diangkat,” tuturnya.

Baca Artikel Menarik Lainnya: https://nyantri.republika.co.id/posts/200184/nikah-beda-agama-menurut-nu

https://nyantri.republika.co.id/posts/200093/ini-hukum-nikah-beda-agama-menurut-muhammadiyah-lengkap-dengan-penjelasannya

Sumber: Instagram UIN Sunan Kalijaga

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاِذَا كَانُوْا مَعَهٗ عَلٰٓى اَمْرٍ جَامِعٍ لَّمْ يَذْهَبُوْا حَتّٰى يَسْتَأْذِنُوْهُۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَأْذِنُوْنَكَ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ فَاِذَا اسْتَأْذَنُوْكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِّمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
(Yang disebut) orang mukmin hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), dan apabila mereka berada bersama-sama dengan dia (Muhammad) dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang engkau kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. An-Nur ayat 62)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement