REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. GOTO mengangkat Agus DW Martowardojo untuk menjabat sebagai komisaris perseroan.
Agus memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang perbankan dan keuangan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 2005-2010, dan Menteri Keuangan Republik Indonesia pada 2010-2013.
Pada 2012, Agus mendapat penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik dari The Banker. Dia kemudian menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada 2013-2018.
Dengan pengalamannya, Direktur Utama GOTO Andre Soelistyo meyakini Agus dapat membawa bisnis GOTO menuju profitabilitas.
"Wawasan dan pengalaman Bapak Agus yang begitu luas sebagai pemimpin yang andal dan dihormati di sektor swasta serta rekam jejak yang teruji selama masa kepemimpinannya di Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, akan sangat berharga dalam memandu GOTO melangkah menuju fase selanjutnya," kata Andre, Rabu (8/2/2023).
Selain Agus, GOTO juga mengisi kursi komisaris dengan beberapa nama lainnya yaitu Patrick Sugito Walujo dan Winato Kartono. Ada juga Marjorie Lao yang diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Sementara Kevin Aluwi akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan. Dia tetap merupakan pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) Perseroan.
Anthony Wijaya akan mengundurkan diri dari jabatan Direksi GoTo. Dia akan berfokus pada strategi e-commerce GOTO sebagai Chief Operating Officer Tokopedia.
Perseroan juga menominasikan dua kandidat untuk Direksi yakni Pablo Malay sebagai Direktur atau Chief Corporate Officer dan Nila Marita sebagai Direktur atau Head of External Affairs. GOTO menambahkan jabatan Presiden di dalam struktur organisasinya untuk memimpin masing-masing unit bisnis On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology.
Perseroan mengumumkan perubahan tersebut sebagai bagian dari Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 Maret 2023, dengan agenda yang mencakup di antaranya pengajuan perubahan jajaran Dewan Komisaris, Direksi, serta penunjukan Komisaris Independen baru.