Ikhtiar UMKM Center Kabupaten Semarang Dorong Lahirnya Wirausahawan SMK
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening (tengah), bersama unsur pimpinan wakil rakyat lainnya saat meninjau ruang pamer hasil produksi UMKM Center Kabupaten Semarang di gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUD KUMKM), Tuntang, Kabupaten Semarang, Rabu (8/2). | Foto: Republika/Bowo Pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dalam upaya mendorong lahirnya pelaku usaha (wirausahawan) baru, UMKM Center Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memperluas kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraha (Disdikbudpora). Kerja sama diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi dan berbagai pelatihan untuk menstimulasi kreativitas dan semangat berwirausaha di kalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah setempat.
Koordinator Pengembangan SDM UMKM Center Kabupaten Semarang, Budi Prasetyawan mengatakan, selain peningkatkan kapasitas 700-an pelaku usaha, UMKM Center juga melaksanakan peran sebagai 'inkubator' kewirausahaan.
Maka, selain kegiatan rutin pertemuan klaster (evaluasi, penguatan kapasitas hingga penyusunan program) dan promo produk, UMKM Center Kabupaten Semarang juga aktif berkolaborasi dengan OPD terkait di lingkungan Pemkab Semarang.
"Seperti yang kami lakukan kali ini dengan Disdikbudpora Kabupaten Semarang dengan menyasar para siswa SMK," ungkapnya di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/2/2023).
Jadi sebagai wadah para praktisi, UMKM Center Kabupaten Semarang yang memiliki tujuh klaster (kuliner, kemasan basah, kemasan kering, kopi, fesyen, craft, serta bahan dan jasa) ini juga ingin menstimulasi kreativitas siswa SMK.
"Kolaborasi UMKM Center Kabupaten Semarang dengan Disdikbudpora ini sudah kami lakukan di SMKN Jambu, Kecamatan Jambu, dan SMKN Bawen," jelas dia.
Budi juga menyampaikan alasan mengapa menyasar siswa SMK. Tak lain karena mereka para siswa SMK telah mendapatkan bekal keilmuan sekaligus keterampilan.
Terlebih sekarang era Kurikulum Merdeka, di mana SMK tidak hanya mencetak para lulusan yang siap kerja, namun juga lulusan yang siap berwirausaha agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Sekolah (SMK), lanjutnya, saat ini juga terus mendorong kepada lulusannya untuk mencari bidang yang tepat bagi pengembangan kemampuan siswanya dengan bewirausaha, bukan ke perusahaan/ industri.
"Karena kalau ke perusahaan atau industri kembali lagi nanti sekolahnya di SMK pertanian, kerjanya di industri konveksi (menjahit)," tegasnya.
Selain itu, untuk jurusan-jurusan yang ada di SMK, UMKM Center Kabupaten Semarang punya praktisi di tiap klaster, yakni para pelaku UMKM yang kini terwadahi. Misalnya untuk jurusan boga, ada klaster kuliner.
"Demikian halnya dengan jurusan tata busana, kami juga punya klaster fesyen dan seterusnya termasuk klaster craft," kata Budi.
Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening menuturkan, keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUD KUMKM) Kabupaten Semarang, yang di dalamnya juga mewadahi UMKM Center, harus dapat dioptimalkan.
Fasilitas ini harus bisa melayani kebutuhan masyarakat terkait pengembangan UMKM, koperasi, dan lainnya. “Sehingga kita berharap UMKM nanti menjadi kekuatan Kabupaten Semarang dengan berbagai potensinya," ujarnya.