Setelah Keraton, Kini Giliran Masjid Agung Solo Bakal Direvitalisasi
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana kawasan Masjid Agung Solo, Kamis (9/2/2023). | Foto: Muhammad Noor Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom, berkunjung ke Balai Kota Solo. Ia datang untuk menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dalam rangka koordinasi revitalisasi masjid tersebut.
"Kita baru konsultasi seperti rencana yang dulu kita sampaikan. Kita koordinasi tentu dalam pelaksanaan dan tentu dalam mengawal cagar budaya tingkat nasional ini bisa kita lestarikan dari aspek bangunan dan tata nilai, kita koordinasi saja," kata Muhtarom, Kamis (9/2/2023).
Muhtarom berharap dari pertemuan itu agar Masjid Agung dapat segera menerima perbaikan. Hal tersebut untuk mengantisipasi pelapukan yang terjadi pada bangunan utama yang mayoritas terdiri dari bahan kayu.
"Yang jelas kita kajian dengan cagar budaya (BPCB), ada pelapukan, ada kajian konservasi, ada DED juga dari cagar budaya itu yang kita kawal. Bangunan utama kan kayu semua dan perlu intensitas perawatan," katanya.
Ditanya apakah revitalisasi kebutuhan mendesak, Muhtarom mengatakan sebagai salah satu wisata religi yang ada di Kota Solo tentu perlu disegerakan. "Kalau masalah segera mendesak ya segera. Karena bangunan lama harus kita lestarikan kalau terlalu lama yang asumsinya 10 persen (kerusakannya) jadi 30 persen kalau dibiarkan," ujar dia.
Menanggapi hal tersebut, Gibran Rakabuming mengatakan revitalisasi Keraton Kasunanan dan Masjid Agung harus selaras. "Tadi saya sampaikan ke Pak Muhtarom selaku imam besar Masjid Agung, intinya revitalisasi Keraton Kasunanan dengan masjid agung harus selaras, tapi kayaknya beda paket," tegasnya.
Gibran lantas menjelaskan proses revitalisasi tersebut akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut mengingat kerusakan di Masjid Agung yang bisa dilihat secara kasat mata.
"Intinya sesuai pertemuan kemarin dengan Gusti Purboyo yang akan kita sentuh adalah Gerbang Gladak dan alun-alun, otomatis nanti Masjid Agung akan mengikuti juga. Nah ini baru kita selaraskan," ungkap dia.
Lebih lanjut ia menekankan bahwa semua merupakan bangunan cagar budaya jadi perlu perhatian dan pendekatan khusus. "Terutama bangunan yang ada di Masjid Agung sangat luar biasa, kerusakannya kan sudah bisa dilihat kasat mata jadi penanganan harus segera mungkin," jelasnya.