REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wasit Fakhrizal M Kahar yang kini aktif sebagai asesor wasit meminta kepada Ketua Umum (Ketum) PSSI terpilih periode 2023-2027 untuk lebih memperhatikan masalah pembinaan wasit. Menurutnya, wasit harus mendapatkan pembinaan mulai dari level daerah sebelum akhirnya ke level nasional.
"Masalah wasit itu kompleks. Wasit itu tidak berdiri sendiri, wasit masuk dalam komponen pertandingan. Wasit juga perlu pembinaan, baik melalui asprov (asosiasi provinsi) maupun askab/askot (asosiasi kabupaten/kota) karena wasit itu ditempa di situ," kata Fakhrizal dalam acara "Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI" di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Menurut Fakhrizal, wasit-wasit di daerah nantinya akan berjenjang ke level nasional. Sebab itu, pembinaan di daerah sangat penting agar bisa mendapatkan wasit yang kompeten di level nasional. Seperti diketahui, wasit di kompetisi sepak bola Indonesia kerap mengambil keputusan yang salah dan itu semakin memperkuat stigma tentang pengaturan skor.
"Saya sebagai pembina, infrastruktur kita push terus pembinaannya. Kalau wasit tidak ada pelatihan, sama kayak kemarin-kemarin. Wasit-wasit harus kita fokuskan ke depannya. Kita harus membina SDM dulu, perbaikan, dan pelatihan-pelatihan juga bisa," jelas Fakhrizal.
Di samping itu, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani mengatakan, salah satu gagasan yang dibawa Erick Thohir sebagai calon Ketum PSSI adalah mensejahterakan wasit agar tidak ada lagi peluang bagi wasit untuk terlibat dalam pengaturan skor.
"Wasit banyak terlibat hal negatif di lapangan, itu harus kita benahi. Kita harus bisa kasih kesejahteraan untuk wasit, kalau masih nakal maka ada hukuman," kata Hasani yang kembali mencalonkan diri sebagai Exco PSSI periode 2023-2027.