Makanan Picu Mahasiswa UB Keracunan Mengandung Bakteri E-Coli
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Brawijaya | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Hasil laboratorium makanan yang dikonsumsi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang akhirnya keluar. Makanan yang menyebabkan sejumlah mahasiswa keracunan tersebut terdeteksi memiliki kandungan bakteri E-Coli.
Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro mengungkapkan, Laboratorium Dinkes Kabupaten Malang telah menguji sampel makanan pada menu makan siang dan malam. Pengujian juga dilakukan terhadap sisa makan malam dan sisa nasi yang dikonsumsi mahasiswa UB. "Hasilnya tidak memenuhi syarat karena kandungan E-Coli melebihi dari batas ketentuan," jelas Wahyu saat dikonfirmasi Republika, Selasa (14/2/2023).
Untuk sementara, kata dia, pihaknya masih harus melengkapi langkah-langkah penyelidikan terlebih dahulu. Hal ini termasuk rencana tindak lanjut dengan melaksanakan pemeriksaan terhadap ahli dari Dinkes Kabupatan Malang.
Sebelumnya, Wahyu mengaku sudah meminta keterangan terhadap tujuh orang. Jumlah ini terdiri atas enam warga dan satu pimpinan fakultas di UB. Adapun untuk penambahan orang yang akan dimintai keterangan, Wahyu belum memutuskannya karena menyesuaikan hasil pendalaman.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melaporkan kurang lebih sebanyak 510 orang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) keracunan makanan. Hal ini terjadi saat melaksanakan kegiatan KKM di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dari 510 mahasiswa yang mengalami keracunan makanan tersebut, sebanyak delapan orang harus menjalani perawatan di Puskesmas Wagir. Dari delapan orang itu, sebanyak lima orang telah dipulangkan.
Berdasarkan keterangan para saksi, kejadian keracunan makanan tersebut terjadi pada Selasa (7/2/2023) sekitar pukul 00.30 WIB. Sebelumnya, para mahasiswa itu mendapatkan jatah makan pada Senin (6/2/2023) sore dan malam hari.
Waktu kejadian tersebut berlangsung sangat cepat dengan selang waktu terpendek tiga jam dan terpanjang selama enam jam. Pada kurun waktu tersebut, ada sebanyak 510 orang mahasiswa yang mengalami keracunan makanan.
Kegiatan KKM diikuti oleh 1.279 mahasiswa baru tahun 2022 ini, meliputi lima proyek pengabdian masyarakat, yaitu pembangunan infrastruktur penerangan jalan umum (PJU) berbasis tenaga surya, dan normalisasi saluran irigasi. Kemudian, sosialisasi sistem pengolahan sampah dan pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di sekolah dasar.