Selasa 14 Feb 2023 10:58 WIB

Jamaah Pengajian Meninggal Diduga Keracunan Makanan

Sebanyak 83 orang warga mengalami keracunan diduga dari makanan yang dikonsumsinya.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Warga yang mengalami korban keracunan makanan menjalani perawatan. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warga yang mengalami korban keracunan makanan menjalani perawatan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rahmat seorang warga RW 11 Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat meninggal dunia di Rumah Sakit Cililin, Senin (13/2/2023) sekitar pukul 22.00 Wib. Ia merupakan salah satu korban yang diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan di acara pengajian pada Sabtu (11/2/2023) lalu.

Kepala Desa Cilangari Sabana mengonfirmasi, salah seorang warga meninggal dunia yang diduga menjadi korban keracunan makanan. Jenazah saat ini masih berada di rumah sakit untuk dimandikan hingga dimakamkan.

"Iya betul meninggal dunia di Rumah Sakit Cililin," ujarnya saat dihubungi, Selasa (14/2/2023).

Dia mengatakan, total warga yang diduga mengalami keracunan di pada acara pengajian beberapa waktu lalu mencapai 83 orang. Sejauh ini, Sabana belum mendapatkan informasi tambahan pasien yang mengalami keracunan. "Masih 83 orang korban," katanya.

Dia merasa, bersyukur sebab saat ini mayoritas korban yang dirawat di Puskesmas Gununghalu sudah sembuh. Mereka kini sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah dari Puskesmas Gununghalu sudah banyak yang pulang ke rumah," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 83 orang warga yang tinggal di RW 11 Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan yang diduga akibat makanan pada, Sabtu (11/2/2023) malam. Sebagian warga sudah dipulangkan dan sebagiannya masih dirawat di Puskesmas Gununghalu dan RSUD Cililin.

Kepala Desa Cilangari Sabana mengaku menerima laporan tentang adanya masyarakat yang mengalami keracunan setelah mengikuti kegiatan pengajian di RW 11 Masjid Al Hasaniah. Jumlah warga yang keracunan awalnya berjumlah 74 orang namun bertambah sembilan orang sehingga menjadi 83 orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement