REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin merespons jika tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dilirik dalam bursa calon presiden ataupun calon wakil presiden 2024 mendatang. Kiai Ma'ruf mengatakan, NU tidak pernah mendorong kadernya untuk mencalonkan diri.
"NU itu kan tidak pernah mencalonkan seseorang untuk merepresentasikan NU, tidak pernah mengatakan, ini usul untuk jadi presiden atau wakil presiden, tidak ya. Tapi kalau ada yang dipilih dan itu layak, ya silakan. Saya kira itu di NU begitu," ujar Kiai Ma'ruf di sela kunjungan kerja ke Barus, Tapanuli Tengah, Rabu (15/2/2023).
Mantan rais aam PBNU ini mencontohkan dirinya yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai cawapres pada 2019 lalu. Saat ini, NU tidak mengusulkan cawapres dari NU, tetapi mempersilakan ketika kadernya ditunjuk jabatan tertentu.
"Seperti saya misalnya, diminta menjadi wakil presiden Pak Jokowi itu kita berbakti berkiprah sesuai dengan visi yang kita emban," ujarnya.
Namun, dia belum dapat memprediksi apakah ada tokoh NU lagi yang akan dilirik untuk Pilpres 2024. Sebab, dukungan pencalonan merupakan kewenangan dari partai politik ataupun gabungan partai politik.
"Kalau nanti ke depan, kita belum tahu. Sebab, yang punya hak itu partai partai dan gabungan partai. Mereka presiden pun juga belum ada yang final, nah wapres pun, silakan saja," ujarnya.