Kemenlu Terus Pantau Perkembangan Hilangnya Dosen UII Yogyakarta
Rep: Fergi Nadira/ Red: Yusuf Assidiq
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid (kedua dari kanan) bersama Ahmad Munasir Rafie Pratama (kiri) yang keberadaannya hilang. | Foto: Dok UII
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terus memantau perkembangan kabar menghilangnya dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Ahmad Munasif Rafie Pratama (AMRP). Informasi mengenai perkembangan disampaikan langsung ke rektor UII dan ketua umum Muhammadiyah.
"Kemenlu dan Perwakilan RI di tempat-tempat terkait telah bergerak mencari informasi ke berbagai otoritas setempat," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha dalam keterangannya.
Ia mengatakan, untuk menghormati privasi dan atas permintaan keluarga, informasi hanya disampaikan kepada pihak keluarga melalui rektor UII. "Semua perkembangan informasi yang didapat telah disampaikan Kemlu via rektor UII dan juga ketum Muhammadiyah, untuk kemudian disampaikan ke keluarga," kata Judha.
Ia mengatakan, Kemenlu RI juga siap memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan pihak keluarga dan UII. Kabar terbaru dari polisi mengatakan, AMRP sudah terdeteksi. Ia dikatakan tidak menghilang melainkan mengubah rute kepulangan tanpa pemberitahuan.
Sebelumnya, UII Yogyakarta telah meminta bantuan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk melacak keberadaan dosennya yang dilaporkan hilang setelah menghadiri aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia.
Dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknik Informatika UII itu dilaporkan hilang kontak setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya pada Ahad (12/2/2023) siang dalam perjalanan pulangnya yang saat itu berada di Bandara Oslo.