Khofifah Paparkan Tujuh Solusi Pengendalian Inflasi di Jatim
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Inflasi | Foto: Foto : MgRol112
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan tujuh solusi untuk mengendalikan inflasi sepanjang 2023. Pertama, Khofifah meminta jajaran pemerintah daerah bersama Satgas Pangan melakukan sinergi dan koordinasi dengan Gapoktan, Perpadi, Distributor, dan Perum Bulog untuk menstabilkan harga beras di Jatim.
Selanjutnya, memperkuat fungsi Bulog sebagai penyedia cadangan beras pemerintah agar stok beras tidak kurang dari 1,2 juta ton. Ketiga, peningkatan ketersediaan pasokan dilakukan dengan menggalakkan masa tanam lebih cepat, menyerap gabah beras petani, penyusunan pola tanam denga npendekatan teknologi pertanian terpadu, serta optimalisasi pengamanan produksi.
"Jadi ini adalah solusi yang kami usulkan agar bisa dilakukan bersama sebagai upaya penanganan inflasi di masing-masing daerah di Jatim. Maka sinergi dan peran aktif dari Pemkab/Pemkot, Forkopimda, Satgas Pangan, beserta seluruh stakeholder sangat diperlukan," kata Khofifah, Selasa (21/2/2023).
Solusi selanjutnya, kata Khofifah, melakukan digitalisasi pemasaran produk pertanian dan mendorong adanya food station. Kelima, meningkatkan kerja sama antardaerah. Selanjutnya, operasi pasar perlu dilakukan sewaktu-waktu oleh semua kabupaten/ kota apabila komoditas tertentu mengalami kenaikan harga signifikan. Solusi terakhir adalah optimalisasi BTT untuk subsidi ongkos angkut.
"Jadi format-format yang kami usulkan ini sudah sejalan dengan arahan pak Mendagri," ujarnya.
Khofifah pun menegaskan, untuk mencapai sasaran inflasi nasional, Khofifah menekankan perlunya penguatan dan optimalisasi strategi 4K. Yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. "Bagaimana keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif dapat dilakukan, khususnya ketika terdapat potensi panic buying pada saat-saat tertentu," kata dia.
Khofifah menhklaim, saat ini harga beras di Jatim sudah mulai turun. Ia meyakini, harga akan semakin terkendali karena pada Maret, akan masuk musim panen raya yang diperkirakan produksi beras di Jatim mencapai 1.050.000 ton beras. Termasuk pada April, ia memprediksi produksi beras di Jatim sudah di atas satu juta ton.