Penanganan Banjir, Permukiman Pinggir Bengawan Solo Segera Ditata
Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. | Foto: Republika/Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, akan menata kawasan tinggal di pinggir Sungai Bengawan Solo untuk mengantisipasi terjadinya banjir seperti pekan lalu.
"Dengan kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, red.) kami sudah diskusi, nanti segera kami tindaklanjuti," kata Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Solo.
Ia mengatakan terkait rumah-rumah yang ada di pinggir Bengawan Solo tidak lepas karena Solo merupakan kota padat. "Rencananya kalau di Solo, permukiman daerah padat harus hunian vertikal. Kami mulai dari Mojo," katanya.
Hingga saat ini masih ada beberapa orang yang tinggal di bantaran sungai. "Bahkan di dalam parapet masih ada. Harusnya nggak boleh ya, nanti akan kami tindak lanjuti, seperti Mojo, Semanggi. Kami sedang gencar-gencarnya pembangunan kawasan kumuh. Nanti itu akan disentuh," ujar dia.
Terkait dengan peringatan dini untuk mengurangi dampak banjir, dikatakannya, akan ditingkatkan lagi. "CCTV di bantaran sungai, pintu air itu wajib," jelasnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan kerusakan rumah akibat banjir pekan lalu. "Nanti kalau ada misalnya kerusakan, rumah ambruk laporkan saja," kata dia.
Selain itu, untuk surat-surat berharga milik warga terdampak banjir yang hanyut, rusak, sobek, dan basah akibat banjir agar segera melaporkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Solo.
"Nanti akan kami bantu surat-surat berharga. Dari jajaran Dispendukcapil sudah gerak dari kemarin," tegasnya.