Kamis 23 Feb 2023 04:04 WIB

Warna Urine Tunjukkan Kondisi Ginjal yang Sebenarnya, Perhatikan Baik-Baik

Warna urine bisa memberi tahu seseorang apa yang terjadi di dalam tubuh.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
warna urine dapat menggambarkan kondisi kesehatan ginjal. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
warna urine dapat menggambarkan kondisi kesehatan ginjal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Urine memiliki fungsi penting di dalam tubuh. Kehadiran urine membantu membuang limbah dan air ekstra yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Sebelum meninggalkan tubuh, urine mengalir melalui saluran kemih yang merupakan jalur dari ginjal. Faktanya, warna urine bisa memberi tahu seseorang apa yang terjadi di dalam tubuh.

Baca Juga

Warna kuning gelap biasanya berarti mengalami dehidrasi, sementara urine kemerahan bisa menandakan kanker. Urine bisa berwarna merah muda, cokleat, ungu, putih susu, tergantung alasannya mulai dari makanan yang dimakan hingga obat-obatan yang dikonsumsi.

Urine adalah "alat" yang berguna dalam diagnosis banyak penyakit. Urine normal berwarna kuning muda karena pigmen urobilin yang diproduksi di dalam tubuh. Warna urine normal dapat bervariasi dari kuning jerami hingga kuning tua tergantung pada seberapa banyak air yang diminum.

Jika mengalami dehidrasi, seperti setelah berolahraga di bawah sinar matahari, ginjal menyerap lebih banyak air dari urine dan mengembalikannya kembali ke tubuh untuk menjaga keseimbangan air. Oleh karena itu, pigmen yang biasanya ada dalam urine menjadi pekat, membuatnya berwarna kuning tua. Jika minum banyak air dibandingkan yang dibutuhkan tubuh, ginjal akan membuang kelebihan air ke dalam urine dan membuat warna urine menjadi jernih.

Penyakit kuning adalah penyebab umum urine berwarna kuning gelap. Obat-obatan seperti vitamin B kompleks, sulphasalazine digunakan untuk mengobati radang usus kolitis dan phenazopyridine digunakan untuk mengobati rasa sakit pada infeksi saluran kemih, juga dapat mengubah urine menjadi warna kuning tua atau oranye.

“Pemeriksaan urine merupakan salah satu pemeriksaan fungsi ginjal yang paling penting dan mendasar,” kata Direktur Utama Nefrologi dan Transplantasi Ginjal di Fortis Escorts, New Delhi, India, dr Ajit Singh Narula, dilansir Hindustan Times, Rabu (22/2/2023).

Bahkan bagi orang awam, mengamati warna urine bisa memberi tahu Anda banyak hal tentang fungsi ginjal. Jika terhidrasi dengan baik, urine biasanya jernih. Jadi, jika urine berwarna kuning tua, itu bisa menandakan dehidrasi atau kekurangan air dalam tubuh.

Urine juga bisa berwarna kuning pada pasien dengan penyakit hati atau penyakit kuning. Urine yang berbau busuk biasanya menandakan infeksi, terkadang, urine bisa berwarna kemerahan karena adanya pendarahan internal di saluran kemih, misalnya karena batu, luka, atau infeksi.

“Urine mungkin juga berwarna kemerahan jika terjadi penyakit glomerulus primer yang disebut glomerulonefritis,” kata Konsultan Nefrologi di Rumah Sakit CK Birla, Gurugram, India, dr Mohit Khirbat.

Urine dengan warna aneh seperti oranye atau biru, mungkin disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti pencahar, antidepresan, dan antibiotik. Tapi ada dua warna yang harus diperhatikan dengan serius, merah dan cokelat tua. Warna merah tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda pertama dari kanker kandung kemih atau ginjal. Penyebab lainnya bisa berupa batu di ginjal dan infeksi saluran kemih.

“Urin keruh atau urine berbusa memerlukan perhatian karena bisa menjadi tanda penyakit ginjal atau kondisi kandung kemih yang mendasarinya,” kata ahli bedah urologi di Pristyn Care, India, dr Nipun AC.

Asupan air yang berlebihan dapat menutupi hal itu, tetapi hal tersebut tetap harus diperiksa lebih lanjut untuk menyingkirkan penyebabnya. Dr Khirbat juga berbicara tentang masalah kesehatan lain yang dapat diindikasikan lewat urine.

- Urine berbusa menunjukkan adanya protein dalam urine.

- Penurunan jumlah urine dapat mengindikasikan dehidrasi atau masalah ginjal primer.

- Buang air kecil yang berlebihan mungkin karena diabetes yang tidak terkontrol.

- Sering buang air kecil disertai rasa panas yang sering terjadi pada infeksi saluran kemih.

Dr Nipun mengatakan, rasio kreatinin albumin urine adalah protein dalam darah yang seharusnya tidak muncul dalam urine. Jika itu muncul, sering kali itu menandakan ada masalah pada ginjal.

"Jika kandungan protein dalam urin mencapai lebih dari 30 miligram per gram, ini menunjukkan peningkatan risiko penyakit ginjal yang parah," kata dia.

Ia merekomendasikan untuk membiasakan diri melihat warna urine sebelum membilasnya di toilet. Deteksi warna urine yang tidak normal, dan lakukan pemeriksaan agar dapat menyelamatkan hidup kita dari kondisi medis yang serius pada kemudian hari.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement