REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mahaka Media Tbk (ABBA) atau MahakaX optimistis dengan transformasi digital Republika. Sebelumnya, surat kabar bersejarah kebanggaan komunitas Muslim itu telah beralih sepenuhnya ke digital sejak awal tahun ini.
CEO MahakaX Farash Farich mengatakan, transformasi ini merupakan bentuk adaptasi Republika dalam menghadapi perubahan pada dunia media dan juga kebiasaan masyarakat. "Teknologi, kebiasaan, dan audiens berubah. Kita tidak bisa bergantung pada pola-pola lama," ujar Farash dalam group media interview bertajuk "Targetkan Kinerja Positif, Ini Performa dan Strategi Aspirasi MahakaX Pasca Rebranding" di Kantor MahakaX, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Farash menyampaikan, Republika pun harus bersiap dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi digital. Dengan brand yang sudah kuat dan melekat, Farash yakin transformasi Republika akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan juga masyarakat.
"Brand Republika itu sangat kuat, tinggal bagaimana kita melakukan maintance dan improvement dari sisi konten," lanjut Farash.
Farash menyebut, langkah transformasi tak lepas dari perubahan segmen audiens Republika yang saat ini justru banyak didominasi perempuan dan anak muda. Farash menyebut profil audiens tersebut menjadi kekuatan Republika untuk terus bertumbuh di dunia digital.
"Republika sudah full digital, selama ini konten mayoritasnya news. Kita akan kembangkan ke segmen lain seperti lifestyle, perempuan, dan anak muda," ucap Farash.
Sebagai media massa, Farash menekankan Republika tetap berpedoman teguh pada prinsip jurnalistik. Farash meyakini konten berkualitas akan menjadi tumpuan utama dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Republika.
"Kalau bicara konten Republika terutama yang news, kualitas itu tidak bisa ditawar. Kita tidak mau buat konten yang clickbait dan mengutamakan trafik tapi tidak baik untuk bisnis secara berkelanjutan," kata Farash.
Farash menyampaikan MahakaX juga akan mensinergikan Republika dengan sejumlah joint venture MahakaX seperti PT Akasia Damcorp Waba dan PT Khazanah Alwahda Kreatif. Farash mengatakan, Republika akan mengutilisasi melalui produksi konten berkualitas.