Oleh : Agus Rahardjo, Jurnalis Republika.co.id
REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang beda dengan penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Amanat Nasional (PAN), yang digelar Ahad (26/2/2023) kemarin. Selain tempatnya di Semarang, Jawa Tengah, juga isyarat adanya kontrak politik ditengah penyelenggaraan Rakornas partai berlambang matahari di lumbung suara PDI Perjuangan.
Bahkan, kehadiran Presiden Joko Widodo secara khusus yang membuka Rakornas PAN di Semarang, seperti menyampaikan tanda-tanda. Ada simbiosis mutualisme yang kental dari dipilihnya Kota Semarang sebagai tuan rumah Rakornas PAN.
Pembukaan Rakornas itu minim elite parpol lain. Bahkan tidak terlihat ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di pembukaan. Yang justru hadir, adalah pejabat istana dan tokoh-tokoh yang sedang mesra dengan PAN, seperti Menteri BUMN Erick Thohir. Selain Presiden Jokowi, juga hadir memberi sambutan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Posisi Ganjar, sangat wajar, mengingat ia mewakili tuan rumah Jawa Tengah. Namun, di acara itu, juga turut dihadirkan kepala daerah di Jawa Tengah. Ini menjadi isyarat pertama adanya kesepakatan PAN, Jokowi, dan Ganjar. Kehadiran kepala daerah di Jateng di acara partai sendiri menurut penulis sangat unik. Jika hanya melihat PAN, kepala daerah tak akan bakal ikut cawe-cawe acara internal parpol, terutama parpol lain. Pada Pemilu 2019 lalu, PAN tak berhasil mengantarkan satupun kadernya duduk di kursi DPR RI.
Isyarat kedua, pidato Presiden Jokowi yang tak mengabsen tokoh-tokoh yang berpotensi maju di Pilpres 2024. “Karena calonnya yang hadir sedikit. Ga usah diabsen semua sudah tahu siapa,” tutur Jokowi dalam pidato pembukaan Rakornas dan Workshop PAN di Semarang, Jateng, Ahad (26/2/2023).
Hanya ada dua tokoh yang digadang-gadang bisa dicalonkan untuk maju di Pilpres 2024. Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Posisi Erick memang sedang mesra dengan partai pimpinan Zulkifli Hasan itu. Menteri BUMN yang kini menjabat Ketua Umum PSSI ini hampir selalu diajak di acara-acara besar PAN.
Namun, Rakornas PAN di Jateng ini seolah terlihat untuk mengambil momentum renggangnya PDIP dengan Ganjar Pranowo. Bahkan, Jokowi dalam pidatonya menyampaikan pujian khusus terhadap upaya elite PAN yang mencoba mendekati Ganjar.
“Ini kenapa ya Rakornas PAN di Jateng. Saya sudah punya jawabannya. Strategi PAN sudah punya. Mendekati Pak Ganjar, mendekati bupati, wali kota, dihadirkan semuanya, sudah betul,” puji Jokowi.
Isyarat adanya simbiosis mutualisme ketiga, penyataan Ganjar dalam pidatonya yang justru membuka tabir ada ‘kontrak politik’ antara dirinya dengan PAN.
“Saya sudah bicara dengan Mas Zul (Zulkifli Hasan) lama sekali, ya minimal kursi di Jateng kembali, begitu. Kalau itu terisi lagi kan ya ada perwakilan dari PAN Jateng di DPR RI,” tutur Ganjar di pidatonya.
Perahu untuk Ganjar