Pada Hari Perempuan Internasional, Gedung Kesenian Miss Tjitjih diresmikan penggunaannya, setelah direvitalisasi. Warga Kelurahan Cempaka Baru ikut menyaksikan peresmian gedung itu pada Rabu (8/3/2023) siang.
Tjitjih adalah pemain sandiwara asal Sumedang. Pada 1926 ia bergabung di Opera Valencia, kelompok sandiwara yang didirikan oleh Abubakar Bafagih. Tjitjih kemudian menjadi bintang panggung.
Pada 1928 Opera Valencia diganti nama menjadi Miss Tjitjih's Tooneelgezelschap (Grup Tonil Miss Tjitjih). Dari semula menggunakan bahasa Melayu, setelah berganti nama menjadi Grup Tonil Miss Tjitjih, pementasan menggunakan bahasa Sunda.
DI Batavia, grup ini memakai gedung di Kramat. Pada 1986 dibangunkan gedung di Cempaka Baru Timur. Gedung Kesenian Miss Tjitjih di Cempaka Baru Timur ini pernah mengalami kebakaran pada 1997. Lalu dibangun lagi.
Pada 2022 direvitalisasi oleh Demprov DKI dengan anggaran Rp 8,9 miliar. Bersama Gedung Kesenian Miss Tjitjih, direvitalisasi pula Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) di Pasar Baru dan Gedung Wayang Orang Bharata (WOB) di Senen. Anggaran untuk GKJ sebesar Rp 13 miliar dan Gedung WOB Rp 7 miliar.
Presiden Sukarno pernah memberikan penghargaan kepada Miss Tjitjih yang meninggal pada 1939, yaitu penghargaan Piagam Kehormatan WIjayakusuma pada 1962. Lalu, pada 2003, Presiden Megawati juga memberikan penghargaan kepada Miss Tjitjih berupa Bintang Budaya Dharma.
Ma Roejan