REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah membuka pendaftaran untuk program mudik bersama BUMN 2023 sejak Rabu (15/3/2023). Total kuota yang disediakan dari 76 BUMN mencapai 65.603 kuota dengan rincian 46.523 penumpang dengan 1.009 bus, 15.658 penumpang melalui 30 rangkaian kereta api, dan 2.562 penumpang dengan tujuh kapal laut.
PT Jasa Raharja selaku penanggung jawab program mudik bersama BUMN 2023 mendapat alokasi sebanyak 20.300 kuota mudik, meliputi 4.500 kuota untuk bus dan 14 ribu kuota menggunakan kereta api. Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono mengatakan antusiasme masyarakat mengikuti program mudik bersama BUMN cukup tinggi.
"Kita baru buka pendaftaran kemarin. Data yang masuk per hari ini pukul 12.30 WIB sudah ada 2.440 pendaftar untuk bus dan 6.785 untuk kereta api," ujar Rivan saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Rivan menyebut masih tersedia kuota untuk bus sebanyak 2.360 dan untuk kereta api sebanyak 7.215. Rivan menyampaikan data tersebut hanya pemberangkatan dari Jakarta, sementara untuk kota lain masih dalam proses.
Rivan menyampaikan mekanisme pendaftaran dilakukan oleh masing-masing BUMN yang terlibat. Jasa Raharja, lanjut Rivan, membuka pendaftaran untuk seluruh masyarakat dengan syarat memiliki KTP, SIM C dan STNK sepeda motor yang masih berlaku, serta kartu keluarga atau surat nikah. Rivan menyampaikan tidak ada spesifikasi khusus terkait kendaraan bermotor, baik dari jenis kendaraan maupun usia kendaraan. Rivan mengatakan proses pendaftaran dapat dilakukan secara daring pada laman mudik.jasaraharja.co.id yang dapat diakses melalui PC, laptop maupun HP.
"Kami ingin membantu masyarakat pengguna roda dua untuk mudik dengan aman dan nyaman. Hal ini juga guna menekan tingginya tingkat kecelakaan kendaraan roda dua saat masa mudik lebaran," ucap Rivan.
Rivan menyampaikan kuota mudik bersama BUMN tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 39.750 pemudik. Rivan memprediksi lonjakan pemudik tak lepas dari penghapusan pembatasan mobilitas masyarakat.
"Kita akan selalu monitor setiap perkembangan dan tidak menutup kemungkinan adanya kuota tambahan jika melihat tingginya antusias masyarakat yang ingin ikut program mudik bersama BUMN 2023," kata Rivan.