REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatra Barat (Sumbar) menjamin seluruh narapidana atau tahanan Muslim di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan bisa menunaikan ibadah malam Ramadhan.

"Seluruh lapas atau rutan telah diinstruksikan untuk memfasilitasi pelaksanaan ibadah malam selama Ramadhan bagi narapidana ataupun tahanan Muslim," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumbar M Ali Syah Banna, Senin (20/3/2023).

Ia mengatakan pelaksanaan ibadah malam Ramadhan adalah hak bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang harus dipenuhi. Ibadah tersebut meliputi sholat maghrib serta Isya berjamaah, ceramah, tarawih, witir, hingga pembacaan kitab suci Alquran.

Ali memandang bulan suci Ramadhan adalah momentum penting untuk membina para narapidana atau tahanan dari aspek kerohanian. "Yang kami harapkan dari bulan suci Ramadhan ini keimanan serta ketaqwaan para warga binaan bisa meningkat, dan perilaku mereka berubah ke arah lebih baik," jelasnya.

Ia menyebutkan saat ini jumlah WBP di Sumbar mencapai 6.000 orang yang terdiri atas narapidana serta tahanan, mayoritasnya beragama Islam. Sejalan dengan hal tersebut, seluruh kepala lapas serta rutan juga diinstruksikan meningkatkan pengawasan pada malam hari khususnya saat ibadah berlangsung.

Ia mengatakan dalam pelaksanaan ibadah tarawih, warga binaan akan diberikan akses ke masjid atau mushala yang berada di lingkungan lapas. "Karena dibukanya akses tersebut maka pengawasan juga harus ditingkatkan, agar potensi-potensi kerawanan serta ancaman bisa diantisipasi," jelasnya.

Selain ibadah malam, masing-masing lapas atau rutan di Sumbar juga akan menggulirkan program pesantren Ramadhan.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00