Jumat 24 Mar 2023 10:56 WIB

Uni Eropa Perkuat Pasar Tunggal demi Bersaing dengan AS dan Cina  

Uni Eropa menilai pasar tunggal penting bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte tiba untuk KTT Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussel, Kamis, 23 Maret 2023. Para pemimpin Uni Eropa bertemu Kamis untuk KTT dua hari untuk membahas perkembangan terbaru di Ukraina, ekonomi, energi, dan lainnya topik termasuk migrasi.
Foto: AP Photo/Geert Vanden Wijngaert
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte tiba untuk KTT Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussel, Kamis, 23 Maret 2023. Para pemimpin Uni Eropa bertemu Kamis untuk KTT dua hari untuk membahas perkembangan terbaru di Ukraina, ekonomi, energi, dan lainnya topik termasuk migrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pemimpin-pemimpin Uni Eropa sepakat mendukung perombakan pasar tunggal, menyederhanakan regulasi dan langkah-langkah lain untuk memastikan blok Benua Biru dapat bersaing dengan Amerika Serikat (AS) dan Cina. Serta menjadi pemimpin di industri hijau dan teknologi digital.

Tingginya harga energi dan Undang-undang Pengurangan Inflasi pemerintah Presiden AS Joe Biden yang memberikan subsidi 369 miliar pada industri hijau dalam negeri, menimbulkan kekhawatiran di Uni Eropa. Blok itu takut banyak industri yang akan hengkang dari Eropa.

Baca Juga

Persaingan Eropa dengan dua perekonomian terbesar di dunia menjadi masalah setelah 30 tahun pasar tunggal Uni Eropa terbentuk. Pasar itu berjalan lancar untuk barang tapi tidak pada jasa. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan sangat penting memotong birokrasi dan memanfaatkan pasar tunggal.

"Pasar internal sangat penting bagi kesejahteraan kami," kata Rutte, Kamis (23/3/2023).

Ia menambahkan pasar tunggal membantu Belanda menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Di akhir pertemuan di Brussels pemimpin-pemimpin Uni Eropa mengatakan pasar tunggal penting bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan, serta masih banyak hal yang dapat ditingkatkan.

"Dewan Eropa menyerukan aksi ambisius untuk menyelesaikan pasar tunggal, terutama untuk jasa dan digital," kata para pemimpin Uni Eropa dalam pernyataannya.

Kesimpulan itu juga menyerukan progres di beberapa bidang untuk memperbaiki persaingan jangka panjang Uni Eropa. Seperti menyederhanakan regulasi dan mengurangi beban birokrasi dengan mempercepat prosedur izin proyek-proyek industri hijau atau digital.

Para pemimpin Uni Eropa juga mendesak agar serikat pasar modal segera disempurnakan untuk mempermudah akses ke investasi swasta. Para pemimpin juga mendorong agar anggaran penelitian dan inovasi dan meningkatkan penggunaan alat digital pada seluruh perekonomian.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement