REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI---Harga buah pisang di sejumlah pasar buah maupun pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak awal hingga memasuki hari ketiga Ramadhan, naik hingga 200 persen.
Pantauan di Pasar Wuawua Kendari, pisang raja dan pisang bugis paling banyak dicari kaum ibu-ibu untuk bahan kola dan pisang goreng naik dua kali lipat menjadi Rp 25-30 ribu per sisir, sebelumnya hanya pada kisaran Rp 10-15 ribu per sisir.
Wa Nine (35 tahun), salah satu penjual buah di pisang di pasar Bonggoea menuturkan, naiknya harga pisang raja, dan pisang kepok selama Ramadhan karena stok yang dibawa para pedagang juga alami keterbatasan sementara permintaan konsumen cukup besar.
"Yang pasti bahwa naiknya harga penjualan pisang ini, karena pedagang yang mengantar dari luar kota ke penjual di pasar juga sudah menaikkan harga. Kalau biasanya kami beli hanya Rp 75 ribu per tandan kini menjadi Rp 85 ribu per tandan, itu pun dalam jumlah terbatas," ujarnya.
Pedagang pisang lainnya di pasar Baruga, Udin (40), mengatakan bahwa harga pisang naik karena komoditas buah itu juga dibeli sangat mahal dari petani bahkan sudah mencapai ratusan ribu per tandan. "Selama beberapa hari ini harga pisang cukup mahal karena persediaan tidak begitu banyak," ujarnya.
Menurut Udin, walaupun dijual cukup mahal dari harga sebelumnya, tapi kebutuhan masyarakat akan pisang tersebut sangat tinggi selama puasa Ramadhan, karena pisang merupakan bahan kolak yang banyak dibuat masyarakat untuk menu buka puasa.
Selain pisang, kelapa muda juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Biasanya, kelapa muda dijual Rp 7.000 per buah kini didagangkan Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu per buah.