REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, Surabaya siap jika dipercaya menggantikan Bali menjadi lokasi pengundian atau drawing pembagian group Piala Dunia U-20. Meski demikian, Eri menyatakan, pihaknya tetap menunggu keputusan dan arahan dari pemerintah pusat. Eri memastikan, pihaknya juga tidak akan mengendurkan persiapan jelang Piala Dunia U-20.
"Kalau Surabaya manut (patuh) saja. Jadi, kita tetap akan jalan ya. Kita juga akan berkoordinasi dan mendengarkan saran dari teman-teman kepolisian dan Pak Kapolrestabes juga," kata Eri di Surabaya, Rabu (29/3/2023).
Undian atau drawing pembagian group untuk Piala Dunia U-20 2023 seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023l. Namun, FIFA tiba-tiba membatalkannya buntut penolakan yang dilontarkan Gubernur Bali, I Wayan Koster atas kehadiran Timnas Israel U-20 di wilayahnya. FIFA hingga saat ini belum memberikan kepastian terkait perubahan waktu dan tempat pengundian.
Namun demikian, sejumlah daerah telah menyatakan kesiapannya menggantikan Bali menjadi lokasi drawing pembagian group Piala Dunia U-20. Seperti Solo, Bandung, dan terbaru Surabaya. Meski demikian, Eri Cahyadi mastikan hal ini nantinya menjadi keputusan pemerintah pusat bersama FIFA.
Surabaya memang diproyeksikan menjadi salah satu tuan rumah pertandingan Piala Dunia U-20. Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pun telah mengikuti sejumlah assesment oleh FIFA sebelum menyelenggarakan event internasional pada Mei-Juni 2023 tersebut.
Sebelumnya, beberapa daerah juga siap berkontribusi untuk kesuksesan Piala Dunia U-20 dengan menawarkan diri sebagai lokasi drawing.