REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Banyak jamaah umroh Indonesia mulai mendarat di kota Makkah sejak awal Ramadhan. Bahkan diperkirakan jumlah jamaah umroh di bulan Ramadhan akan terus bertambah selama bulan Ramadhan.
Makkah merupakan kota kelahiran Nabi Muhammad SAW dan juga menjadi kota yang paling dihormati umat Islam di seluruh dunia. Karena kota Makkah menjadi tempat utama melaksanakan ibadah Haji dan Umroh.
Selain itu, di kota suci Makkah juga terdapat Ka’bah yang menjadi kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia untuk melaksanakan sholat wajib. Maka ketika para jamaah umroh hendak memasuki kota suci ini disarankan untuk membaca doa, sebagai bentuk penghormatan terhadap tanah haram yang disucikan Allah.
Dikutip dari buku Doa-Doa Mustajabah karya Abu Qalbina, berikut ini doa ketika sesampainya kita di kota Makkah.
Doa tiba di Makkah
اَللّٰهُمَّ هٰذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِيْ وَدَمِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَاٰمِنِّيْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَآئِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
Allahumma hadza haramuka wa amnuka, fa-harrimni 'alan-nari, wa amminni min 'adzábika yawma tab'atsu ibáduka, waj'alni min awliya'ika wa ahli thalatika.
"Ya Allah, ini adalah tanah suci-Mu dan tanah aman-Mu. Maka jauhkanlah aku dari api neraka, dan selamatkan alu dari silksa-Mi pada hari di mana seluruh hamba-Mu dibangkitkan dari alam kubur. Masukkanlah aku ke dalam golongan para kekasih-Mu dan orang-orang yang taat kepada-Mu.”
Doa ketika melihat Ka’bah
اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا اَللَّهُمَّ أَنْتَالسَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ
Allahumma zid hadzal-bayta tasyrifan wa ta'dziman wa takriman wa mahabbatan, wa zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu awi'tamarahu tasyrifan wa takriman wa ta'dziman wa birran Allahumma antas-salamu wa minkas-salamu, hayyina rabbana bis-salami.
"Ya Allah, tambahlan pada rumah ini keistimewaan, kemuliaan, keagungan, dan kehebatan. Berikanlah pula keistimewaan, kemuliaan, keagungan, dan kehebatan kepada orang yang memuliakan dan mengagungkannya. Ya Allah, Englau Mahadamai, dari-Mu lahir perdamaian, maka agungkanlah Tuban Kami dengan perdamaian.”