Sabtu 01 Apr 2023 21:13 WIB

Pelajar Magang di MDU Mampu Ciptakan Teknologi Sensor Anti Maling

Pelajar SMKN 2 Depok dan SMKN 64 yang magang di MDU ciptakan alat deteksi gerakan

Meiza Zafira Angraini dan Sarah Ningrum Puspitarini merupakan siswi berbakat dari SMK Negeri 2 Depok dan SMK Negeri 64, yang melaksanakan magang di MDU. Keduanya menciptakan alat pendeteksi gerak dengan sensor ultra sonik sebagai implementasi keamanan rumah dari maling.
Foto: Dok UNM
Meiza Zafira Angraini dan Sarah Ningrum Puspitarini merupakan siswi berbakat dari SMK Negeri 2 Depok dan SMK Negeri 64, yang melaksanakan magang di MDU. Keduanya menciptakan alat pendeteksi gerak dengan sensor ultra sonik sebagai implementasi keamanan rumah dari maling.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tingginya tingkat kriminal saat ini membutuhkan keamanan dalam menjalani kehidupan sosial. Banyak rumah yang sedang tidak ada penghuni didatangi orang tidak dikenal. Untuk menciptakan inovasi baru dalam keamanan rumah maka harus ada alat yang dapat memberikan peringatan saat malam hari ataupun saat rumah sedang ditinggal oleh penghuninya.

Mandiri Digital Universe (MDU) atau NextOne sebagai salah satu startup yang bergerak di bidang teknologi dan content creative bersama Kampus Digital Bisnis Universitas Nusa Mandiri (UNM) memberikan arahan dan dukungan kepada siswa/i SMK untuk menciptakan alat pendeteksi gerak dengan sensor ultra sonik sebagai implementasi keamanan rumah dari maling. 

Kegiatan dilakukan pada Jumat 24 Maret 2023 yakni pengujian dari alat ini dengan mendeteksi gerakan pada radius dua meter pada ruangan. Apabila terjadi gerakan yang mencurigakan maka sensor akan menangkap sinyal tersebut dan mengirimkan ke perangkat bernama sistem minimum arduino. Hasil dari sinyal tersebut akan menghasilkan alarm dan menampilkan pesan “Bahaya” pada LCD.

Meiza Zafira Angraini dan Sarah Ningrum Puspitarini merupakan siswi berbakat dari SMK Negeri 2 Depok dan SMK Negeri 64, yang melaksanakan magang di MDU. Menurut Meiza Zafira, penting bagi masyarakat untuk dapat menciptakan alat yang dapat bermanfaat bagi  masyarakat.

“Setiap manusia berhak mendapatkan rasa aman di lingkungan tempat tinggal. Memasang alat CCTV dibutuhkan biaya yang besar, sedangkan dengan menggunakan alat ini dapat menjadi  tindakan pencegahan awal dari kejahatan dengan biaya  yang terjangkau,” ujar Meiza.

Sementara itu, Bryan Givan selaku CEO MDU turut bangga kepada dua siswi tersebut karena telah membuktikan bahwa pengetahuan dapat diterapkan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

“Pengetahuan dan keilmuan yang diperoleh akan sangat bermanfaat apabila digunakan untuk hal-hal baik, salah satunya dengan menciptakan alat gerak pendeteksi maling,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Andry Maulana selaku kepala kampus UNM kampus Margonda juga memberikan dukungan dan sponsor yang penuh kepada siswi untuk dapat praktek menciptakan alat tersebut. Dengan adanya inovasi tersebut diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak di bangku sekolah.

“Dengan semangat terus berkreasi dan berinovasi menjadi bukti bahwa Kampus Digital Bisnis UNM siap mendukung bentuk kreativitas siswa maupun mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Semoga hubungan kampus dengan sekolah dan MDU terus terjalin untuk mengembangkan kemajuan pendidikan di Indonesia,” tuturnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement