REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mendekam di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat selama hampir satu dekade tidak membuat Anas Urbaningrum kehilangan informasi tentang Manchester United (MU) yang dicintainya. MU adalah klub sepak bola Liga Primer Inggris yang sejak lama Anas sukai. Mantan Ketum Partai Demokrat yang baru bebas pada Selasa (11/4/2023) iyu mengaku masih bisa menonton pertandingan Setan Merah dari televisi yang ada di lapas.
"Kan di dalam ada fasilitas yang disediakan, ada TV jadi bisa ngikuti Liga Inggris, jadi bisa mengikuti perkembangan MU yang agak terseok-seok," ujar Anas Urbaningrum, Kamis (13/4/2023).
Terkait dinamika Liga Primer Inggris pun, Anas masih setia mengikutinya. I merasa takjub dengan Arsenal. The Gunners saat ini tengah meniti jalan ke tangga jura. Arsenal sendiri padahal, kata Anas, terbatas memiliki pemain bintang. Namun, dapat menjaga posisi di puncak klasemen.
"Saya bisa ngikuti itu agak pedih sih MU terseok-seok," katanya.
Namun, Anas mengaku senang dengan perolehan Piala Liga yang dimenangkan MU saat melawan Newcastle United dengan skor 2-0 lalu. Hanya saja, ia sangat menyayangkan, posisi di klasemen Liga Primer Inggris masih tertinggal.
Terkait dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang batal digelar di Indonesia, Anas mengaku masalah tersebut tidak sederhana dan kompleks. Ia mengungkapkan sikap yang dikeluarkan harus melihat lingkungan internasional.
Seperti diketahui Piala Dunia U-20 batal digelar oleh FIFA di Indonesia salah satunya karena gelombang protes terhadap keberadaan tim Israel.
"Betul kalau ada orang mengatakan tidak perlu menangis, tapi layak disesali sudah di depan mata. Ibaratnya menu sudah tersaji di depan meja mau di makan ternyata ada kucing yang jatuh. Kucing jatuh dari atap, gak jadi makan kan," ungkapnya.
Ia mengatakan perlu dilakukan antisipasi ke depan agar hal tersebut tidak terulang kembali. "Pelajaran hikmah ke depan jangan sampai ke depan terjadi lagi," katanya.