KAKI BUKIT, Palembang – Program “BPHN Mengasuh” yang dilaksanakan Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Palembang tidak hanya memberikan penyuluhan hukum tentang mencegah kenakalan dan kriminalitas anak tetapi juga anak memahami nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kamis (13/4) para advokat PBH Peradi Palembang, Aina Rumiyati Aziz, Eka Novianti, Megaria dan Fenny Saskia Hasan melakukan penyuluhan di SMAN 14 Palembang dengan menyemai benih nilai Pancasila kepada para siswa melalui ceramah, tanya jawab dan pemutaran video klip lagu.
Pada penyuluhan yang diikuti 92 siswa, PBH Peradi menyelingi ceramah dengan memutar lagu dan menyanyi bersama beberapa lagu yang dikenal pada siswa. Diantaranya diputar dan ditayangkan video lagu “Pelajar Pancasila” yang dilantunkan Kikan Namara dan Eka Gustiwana serta lagu “Manusia Kuat” dari Tulus.
Dalam lagu “Pelajar Pancasila” yang diproduksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut terpatri pesan nilai-nilai Pancasila dalam liriknya :
Bangun dan bukalah matamu
Saatnya meraih mimpimu
Arahkan pandangan ke depan
Tuhan kan menuntunmu
Sadarilah masa Berganti
Tantangan kan kita hadapi
Bergandeng tangan untuk negeri
Era kita menanti berseri
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia
Bersatu dalam perbedaan
Berpegang tangan dan berlari
Singkirkan egomu oh kawan
Demi negeri ini
Jadilah generasi emas
Cerdas berkarakter itu kita
Berjuang dan harus berani
Kita terus torehkan prestasi
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia.
Menurut Aina, video klip lagu “Pelajar Pancasila” diproduksi oleh Pusat Penguatan karakter Kemendikbud. Dengan mengutip dari Situs Cerdas Berkarakter Kemendikbud, Aina menjelaskan, “Pelajar Pancasila dimaknai sebagai sumberdaya manusia yang unggul dan merupakan seseorang dengan sifat pelajar sepanjang hidupnya.”
Advokat dari PBH Peradi Palembang menjelaskan, pelajar Pancasila itu memiliki kompetensi global dan memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Ada lima karakter dari Pelajar Pancasila yaitu: 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Berbhinnekaan global; 3. Bergotong-royong; 4. Kreatif; 5. Bernalar kritis; dan 6. Mandiri.
Walau lagu “Pelajar Pancasila” sudah dirilis sejak 2021 ternyata belum semua peserta kenal dan akrab dengan lagu ini. Namun setelah dua kali diperdengarkan, para pelajar mulai bisa menghafal liriknya dan menyanyikannya bersama-sama menjadi sebuah koor yang kompak.
Untuk menyemai nilai-nilai Pancasila kepada para pelajar SMAN 14 juga ditumbuhkan semangat hidup dengan menyanyikan bersama lagu penyanyi Tulus berjudul “Manusia Kuat.”
Kau bisa patahkan kakiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa merebut senyumku
Tapi sungguh tak akan lama
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Kau bisa hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku
Kan ku temukan jalan yang lain
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Bila bukan kehendakNya huuu
Tidak satu pun culasmu akan bawa bahagia .
“Wah kalau lagu Tulus kalian langsung hafal,” ujar Aina. “Untuk lagu Pelajar Pancasila juga ada sekolah yang menjadikan lagu ini untuk latar gerakan senam. Hafalkan lagu ini dan jangan lupa terapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidan kalian sehari-hari,” pesan advokat yang juga Ketua PBH Peradi Palembang.
Pada penyuluhan hukum di sekolah beralamat di Jalan Pangeran Ayin yang berada persis pada perbatasan Kota Palembang dengan Kabupaten Banyuasin tersebut menurut Aina, PBH Peradi Palembang juga menanamkan semangat literasi kepada siswa dengan membagikan gift buku yang ditulis dan diterbitkan wartawan senior dan penulis Maspril Aries.
“Kami mengajak siswa untuk mengurangi porsi waktu bermain dengan gadget atau ponsel dengan meluangkan waktu masuk dan membaca buku di perpustakaan sekolah,” pesan Aina kepada para siswa peserta penyuluhan BPHN Mengasuh. (maspril aries)