REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepolisian Resor (Polres) Garut bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes urine terhadap sopir angkutan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisinya sehat dan bebas narkoba dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas selama musim arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
"Semua kesehatannya diperiksa, dan juga tes urine untuk mengetahui ketergantungan narkoba atau tidak," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Undang Syarif Hidayat saat memimpin pengecekan kendaraan dan kesehatan sopir di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Jumat (14/4/2023).
Dia mengatakan, Polres Garut juga bekerja sama dengan instansi lain seperti dari Dinas Kesehatan dan Satuan Narkoba Polres Garut untuk memeriksa seluruh sopir dan kernet yang membawa angkutan umum pada hari raya Lebaran. Menurut dia, jika ada sopir yang sedang sakit, maka diminta untuk tidak membawa kendaraan karena bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain, begitu juga yang ketahuan mengonsumsi atau ketergantungan zat berbahaya tidak diperbolehkan mengoperasikan kendaraan.
"Sopir yang membawa bus ini jangan sampai nanti dalam keadaan sakit, kalau sakit bisa membahayakan penumpang," katanya.
Ia mengatakan, hasil pemeriksaan sejumlah sopir bus bahwa hasil tes urine tidak ditemukan adanya ketergantungan narkoba, begitu juga kondisi kesehatan sopir/kernet dalam kondisi normal, sehingga diperbolehkan untuk mengemudikan bus membawa penumpang. Pemeriksaan itu, kata dia, akan terus berlanjut selama operasi pengamanan Idul Fitri 1444 Hijriah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum.
"Tujuan kegiatan pemeriksaan ini untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang, dan menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas," kata Undang.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh mengatakan tes urine terhadap kalangan sopir itu untuk memastikan agar tidak ada sopir yang ketergantungan obat-obatan terlarang seperti narkoba. Jika sopir menggunakan narkoba, kata dia, maka akan membahayakan jiwa dirinya dan penumpang, serta juga pengguna jalan lainnya, sehingga perlu diantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan.
"Kegiatan ini dalam rangka memberikan jaminan keselamatan bagi penumpang, jangan sampai ada sopir terkena narkoba," katanya.