MAGENTA -- Sabeni. Namanya diabadikan menjadi nama jalan di daerah Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sabeni adalah pendekar legendaris dari Tanah Abang. Ia lahir di Kebon Pala, Tanah Abang pada 1860 dari pasangan Hannam dan Piyah.
Nama Sabeni mulai berkibar dan disegani di dunia persilatan setelah ia mengalahkan seorang jawara dari daerah Kemayoran. Duel terjadi dengan jagoan Kemayoran saat Sabeni hendak melamar putri sang Macan Kemayoran untuk dijadikan istrinya.
Dikutip dari Ensiklopedia Jakarta 2009, Sabeni juga pernah membuat malu seorang jago kuntau dari Cina yang sengaja didatangkan pejabat Belanda bernama Tuan Danu. Waktu itu, Tuan Danu disuruh Belanda untuk menaklukkan Sabeni yang lagi giat-giatnya mengajar silat menurunkan ilmunya kepada pemuda Betawi. Sabeni berhasil mengalahkan dengan telak jagoan dari China itu saat duel di Princen Park (Lokasari).
.
.
"Bahkan dalam usianya yang tergolong lanjut, 83 tahun, Sabeni masih sanggup mengalahkan jago-jago bela diri Yudo dan Karate yang sengaja didatangkan penjajah Jepang untuk bertarung melawannya di Kebon Sirih Park (sekarang Gedung DKI)," tulis Ensiklopedia Jakarta 2009.
Tak Kenal Lelah Menurunkan Ilmu Silat
Sampai usianya menginjak 84 tahun, Sabeni masih mengajar main pukulan. la mengajar hampir ke seluruh pelosok penjuru Jakarta.
BACA JUGA: Orang Betawi Sakit Obatnya Cuma Dedaunan: Resep Ramuan Tradisional, dari Borok Hingga Keremian
Sabeni selalu berjalan kaki untuk mendatangi lokasi ngajar silatnya. Sebeni terus melanjutkan perjuangan dengan mengumpulkan kekuatan dari para pemuda hingga alim ulama untuk mengusir para penjajah.
Sabeni meninggal dunia di usia 85 tahun, dua hari menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus1945. Sabeni dimakamkan di Jalan Kuburan Lama, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sepeninggal Sabeni, aliran silatnya yang diajarkannya masih tetap eksis dan diteruskan oleh anak dan muridnya hingga saat ini.
Untuk mengenang jasa-jasanya bagi masyarakat Betawi, dan atas perjuangan salah seorang anaknya, M Ali Sabeni, Jalan Kuburan Lama Tanah Abang kemudian diganti namanya oleh pemerintah daerah DKI Jakarta menjadi Jalan Sabeni.
Jurus Silat Sabeni
Ciri khas silat aliran Sabeni adalah gerakannya yang memang khusus untuk bertarung dan menyerang. Gerakan tangan cepat mengincar muka serta daerah vital lain pada lawan menjadi andalan gerakan silatnya.
Jurus silat Sabeni adalah Kelabang Nyebrang dan Merak Ngigel. Jurus-jurusnya murni bela diri dan tidak memiliki kembangan (corak) lain apa pun. Jadi, berbeda dengan aliran silat Betawi lainnya yang dapat digunakan untuk menari atau ngibing. Kendati dikenal sebagai jagoan ataupun pesilat tangguh, Sabeni yang disegani tidak menggunakan kekuatannya untuk mencari uang. (MHD)
BACA JUGA:
Asal-usul Nama Betawi: Dari Pelesetan Batavia Hingga Kotoran Manusia
Pantangan Orang Betawi: Dilarang Makan Pisang Dempet Hingga Nyari Kutu Habis Ashar
Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat