Salah satu titik nadir dalam kehidupan Kartini, jika menengok dalam surat-suratnya adalah saat ia disangkal dari keinginannya menempuh pendidikan di Belanda pada 1903. Dalam surat-surat pada pertengahan 1902, Kartini demikian gembira dengan kemungkinan tersebut. Terlebih, saat ia mengindikasikan bahwa telah mendapat restu dari ayah bundanya. Sayangnya, banyak pihak...
Berita Lainnya