REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada hari pertama Idul Fitri 1444 Hijriah/2023, Ahad (23/4) masih melayani penumpang yang mudik dan milir. Tercatat ada 8.668 orang penumpang pada H+2 lebaran tersebut.
"Total jumlah penumpang 8.668 orang. Untuk yang berangkat ada 5.177 penumpang dan yang kedatangan ada 3.491 penumpang," kata Executive General Manager Operations Kolonel Nav Insan Nanjaya di Jakarta, Senin (24/4/2023).
Jumlah tersebut meningkat dibanding pada Hari Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023) atau hari H pertama (1). Total jumlah penumpang sebanyak 7.212 orang yang terdiri atas penumpang berangkat 4.941 orang dan tiba 2.271 orang.
Bila dibandingkan dengan jumlah penumpang sebelum hari Lebaran atau H-1, Jumat (21/4/2023), total jumlah penumpang justru lebih tinggi, yakni ada 13.118 orang. Jumlah itu pun menurun 638 orang dibandingkan H-2, Kamis (19/4/2023), yakni 13.801 orang.
Menurut Insan, kondisi penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma pada Lebaran 2023 ini kembali normal seperti sebelum ada penutupan bandara karena revitalisasi tahun 2022 dan sebelum pandemi COVID-19.
Pengamatan Antars di Bandara Halim, aktivitas penumpang berjalan normal belum terjadi lonjakan pemilir maupun yang mudik. Aktivitas penerbangan sudah dimulai sejak pagi pukul 05.00 WIB, penumpang telah berada di Bandara Halim pada pukul 03.00 WIB. Dan penerbangan paling malam untuk keberangkatan pukul 19.30 WIB dan kedatangan pukul 24.45 WIB.
Untuk rute penerbangan yang paling banyak di Bandara Halim Perdanakusuma, yakni rute Yogyakarta, Kualanamu, Riau, Surabaya, Denpasar.
Salah satu penumpang ditemui di Bandara Halim Perdanakusuam, Iga (25) memilih Bandara Halim untuk keberangkatan pulang ke Pekanbaru, Riau, karena jarak bandara yang dekat dari tempat tinggalnya di Cibubur.
"Kenapa milih di Halim, karena jaraknya lebih dekat ya dibanding ke Soetta," kata Iga.
Iga memilih balik ke kampung halaman setelah Lebaran karena ingin melahirkan, setelah berlebaran bersama suami di perantauan di Jakarta. Selain itu karena menghindari kepadatan arus penumpang.
"Jadi mudik setelah lebaran dulu bersama suami, karena mau lahiran balik ke Pekanbaru setelah lebaran," kata Iga.