Selasa 25 Apr 2023 10:10 WIB

Gempa Mentawai Membuat Potensi 8,9 Magnitudo di Zona Megathrust Berkurang

Sejak tahun 2016, di zona ini sudah sering kali terjadi gempa berkekuatan di atas 6.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Dr. Daryono (Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG)
Foto: Dok. Pri
Dr. Daryono (Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi 7,3 magnitudo berpusat di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang terjadi pada Selasa (25/4/2023) dini hari tadi, berada di zona megathrust.  Gempa ini membuat potensi gempa 8,9 magnitudo di zona megatrust segmen Mentawai-Siberut yang diprediksi para ahli ini, sedikit berkurang

"Seperti kita ketahui sejak tahun 2016, di zona ini sudah sering kali terjadi gempa berkekuatan di atas 6 ya, sehingga tentu saja konsentrasi energi yang tersimpan itu sedikit banyak sudah berkurang," ujar  Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam konferensi pers BMKG secara daring, Selasa (25/4/2023) pagi.

 

photo
Foto handout yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai menunjukkan orang-orang berkumpul di luar klinik masyarakat setempat setelah gempa bumi berkekuatan 7,3 di Bataet, Pulau Mentawai, Sumatera Barat. (EPA-EFE/BPBD MENTAWAI)

 

Namun demikian, Daryono mengatakan, tidak mudah menghitung secara pasti pengurangan potensi gempa tersebut. Hal ini karena ketidakpastian hitungan ini cukup besar.

Akan tetapi, kata dia, banyaknya gempa yang terjadi di zona tersebut tersebut dengan kekuatan di atas magnitudo 6 membuat potensi gempa sudah tidak lagi dengan kekuatan 8,9.

"Untuk menghitung secara absolut, itu tidak mudah ya dan tidak bisa dihitung dengan nilai yang pasti, karena ketidakpastian hitungan ini cukup besar. Tetapi yang pasti dengan banyaknya gempa berkekuatan 6 maka potensi itu sudah tidak lagi 8,9," ujar Daryono.

Daryono menambahkan, gempa yang terjadi Selasa dini hari tadi merupakan rangkaian gempa signifikan yang telah terjadi sejak tahun 2016, 2018 dan 2019. Sehingga, potensi gempa di zona Siberut-Mentawai sebelumnya 8,9 magnitudo, maka potensinya berkurang karena masih terus terjadi gempa berkekuatan di atas 6.

"Itu sudah berkekuatan 6 dan ini bisa mengurangi konsentrasi energi rilis sehingga potensi yang tersimpan dipastikan berkurang karena rangkaian berkekuatan 6 sudah keluar," ujarnya.

Gempa bumi berskala magnitudo 7.3 telah terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (25/4) pada pukul 03.00 WIB. Gempa yang berpusat di 0.93 LS dan 98.39 BT pada kedalaman 84 kilometer itu sempat diikuti dengan peringatan dini tsunami, yang kemudian diakhir pada pukul 05.17 WIB oleh BMKG.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement