REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan prosedur penanganan keterlambatan penerbangan dijalankan dengan baik. Khususnya pada masa arus balik libur Lebaran Idul Fitri 2023.
“Potensi keterlambatan penerbangan yang disebabkan beragam faktor pasti selalu ada dan juga sudah ada delay management dari maskapai maupun pengelola bandara untuk mengantisipasi ini,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (25/4/2023).
Dia menjelaskan, delay management tersebut harus dijalankan dengan baik oleh seluruh stakeholder. Termasuk juga harus sesuai regulasi yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.
“Informasi kepada penumpang pesawat harus diberikan secara jelas,” ujar Awaluddin.
Selain itu, Awaluddin mengatakan, AP II juga memastikan kepastian layanan pada proses keberangkatan. Dia mengungkapkan, seluruh stakeholder di bandara AP II memastikan pelayanan dalam seluruh proses keberangkatan pemudik termasuk apabila ada kendala terkait tiket penerbangan.
Dia menambahkan, AP II juga akan fokus pada kebersihan seluruh fasilitas publik. Awaluddin menegaskan, bandara AP II juga fokus pada kebersihan seluruh fasilitas publik, termasuk seluruh toilet di area kedatangan maupun keberangkatan.
“Kecukupan personel cleaning service dipastikan memenuhi kebutuhan,” ucap Awaluddin.
AP II memproyeksikan puncak arus balik akan terjadi pada 30 April 2023. Selama arus balik pada 24 April hingga 3 Mei 2023, AP II memperkirakan akan melayani sebanyak 2,43 juta penumpang dengan 16.645 penerbangan di 20 bandara yang dikelola.