Kamis 27 Apr 2023 11:57 WIB

Kemendag Tindak Lanjuti Temuan Zat Kanker di Produk Indomie

Taiwan mempunyai standar tersendiri dalam klasifikasi layak ekspor.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Indomie di pasar Singapura (ilustrasi). Kementerian Perdagangan akan menindak lanjuti temuan Taiwan terkait dugaan adanya zat kanker di produk Indomie.
Foto: The Straits Times
Indomie di pasar Singapura (ilustrasi). Kementerian Perdagangan akan menindak lanjuti temuan Taiwan terkait dugaan adanya zat kanker di produk Indomie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan akan menindaklanjuti temuan Taiwan terkait dugaan adanya zat pemicu kanker di produk Indomie. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Indofood dan memastikan dugaan tersebut.

"Kita cek dulu benar tidak seperti itu, kita juga komunikasi dengan pihak Taiwan," ujar Budi di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga

Akan tetapi, Budi tak menampik pihak Taiwan mempunyai standar tersendiri dalam klasifikasi layak ekspor. Menurut dia, Indonesia sendiri selalu memastikan produk ekspor sesuai dengan standar BPOM dalam negeri.

"Kalau masuk ke Taiwan memang ada ketentuan kandungannya harus sekian, ya kita harus menyesuaikan. Di Indonesia sebenarnya tidak masalah, cuma di Taiwan memang sangat sensitif aturannya, berbeda dengan kita. Tapi, tidak ada masalah sebetulnya yang di Indonesia," ujar Budi.

Budi juga menjelaskan, sebelum kasus Indomie ini, merek lain, yaitu Mie Sedap juga sempat mengalami kendala yang sama. Hanya saja, saat itu masalah bisa selesai dengan komunikasi dengan kedua belah pihak.

"Ada, dulu ada mi juga, tapi bukan dari Indomie. Mie Sedap, waktu itu sudah selesai. Kita bicarakan baik-baik," kata Budi.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

(QS. Al-Baqarah ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement